Text
Evaluasi Kandungan Fitokimia Dari Simplisia, Ekstrak, Dan Produk Umbi Talas Jepang (Colocasia Esculenta L. Schott. Var. Antiquorum)
Talas jepang (Colocasia esculenta L. Schott.) merupakan tanaman yang biasa
dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat. Umbi talas jepang selain sebagai sumber
karbohidrat juga mengandung senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat
untuk pengobatan. Berbagai produk kesehatan yang mengandung umbi talas
jepang sudah beredar di pasaran seperti kapsul IMO
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif
senyawa fitokimia yang terkandung dalam ekstrak dan produk umbi talas jepang.
Penelitian ini meliputi skrining fitokimia, pengujian makroskopik dan
mikroskopik, penetapan kadar flavonoid dan fenolik total menggunakan
microplate reader, serta penetapan kadar luteolin secara KLT Densitometri. Hasil
skrining fitokimia dari ekstrak umbi talas jepang menunjukkan metabolit sekunder
yang terkandung adalah flavonoid, saponin, polifenol, triterpenoid, dan tanin.
Berdasarkan uji mikroskopik, umbi talas jepang ditemukan adanya parenkim
korteks, jaringan gabus, felem, feloderm, dan idioblas, sedangkan pada serbuk
simplisia umbi talas jepang ditemukan kristal kalsium oksalat bentuk rafida. Hasil
penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak umbi talas jepang, kapsul IMO
®
dan kapsul GILMORE
®
, dan
kapsul GILMORE
®
diperoleh 19,34 ± 0,26 mg QE/g ekstrak, 18,58 ± 0,18 mg
QE/g ekstrak, dan 16,29 ± 0,23 mg QE/g ekstrak. Hasil penetapan kadar fenolik
total dari ekstrak umbi talas jepang, kapsul IMO
®
diperoleh 39,75 ± 0,95 mg GAE/g ekstrak, 38,46 ± 0,46 mg GAE/g ekstrak, dan
35,91 ± 0,82 mg GAE/g ekstrak. Hasil penetapan kadar luteolin dari ekstrak umbi
talas jepang, kapsul IMO
®
, dan kapsul GILMORE
®
diperoleh 0,83 ± 0,05 %, 0,39
± 0,04 %, dan 0,18 ± 0,08 %. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak dan
produk umbi talas jepang memiliki kadar flavonoid, fenolik, dan luteolin yang
dapat ditetapkan
Tidak tersedia versi lain