Text
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DENGAN GREEN EXTRACTION SUPERCRITICAL CO2 TERHADAP FUKOIDAN KASAR DARI RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum polycystum)
Rumput laut coklat (Sargasssum polycystum) mengandung senyawa aktif
fukoidan, dikenal sebagai polisakarida sulfat dengan senyawa penyusun
utama fukosa dan sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
karakteristik ekstrak dari 2 metode ekstraksi secara maserasi dan supercritical
CO2. Terhadap hasil kedua ekstraksi dilakukan uji rendemen, parameter mutu,
penentuan kadar sulfat, penentuan kadar karbohidrat, dan FTIR. Rendemen
hasil ekstraksi maserasi dan SCCO2 adalah 17,17 % dan 40,00 %. Hasil uji
parameter mutu ekstrak maserasi dan SCCO2 adalah sebagai berikut : bobot
jenis (1,2196 ± 0,02 g/mL dan 1,2378 ± 0,00 g/mL); kadar air (6,21 % dan
5,03 %); kadar abu total (8,42 ± 0,01 % dan 7,58 ± 0,00 %); kadar abu tidak
larut asam (0,51± 0,00 % dan 0,44± 0,00 %). Hasil penentuan kadar total
karbohidrat dari ekstrak maserasi dan SCCO2 (13,47 ± 0,00 % dan 52,48 ±
0,07 %); hasil pemurnian fukoidan secara maserasi dan SCCO2 (27,35 ± 0,02 %
dan 62,81 ± 0,02 %). Hasil penentuan kadar sulfat ekstrak dari maserasi dan
SCCO2 (9,24 ± 0,01 %dan 18,34 ± 0,01 %); hasil pemurnian fukoidan secara
maserasi dan SCCO2 (15,11 ± 0,08 % dan 21,83 ± 0,03 %). Kromatogram
FTIR ekstraksi secara maserasi dan SCCO2 menunjukan perbedaan pada
posisi fukosa sulfat dan dan gugus fungsi ester sulfat
( (ekuatorial) dan (aksial)). Kesimpulan : perbedaan metode
ekstraksi dapat mempengaruhi kandungan metabolit yang terekstrak,
rendemen, parameter mutu, kandungan karbohidrat, dan kandungan sulfat.
Tidak tersedia versi lain