Text
PENETAPAN KADAR ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DALAM MINUMAN SUPLEMEN SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAK
Tingginya angka penyebaran kasus COVID-19 saat ini mengakibatkan
adanya panic buying attack di Indonesia. Akibatnya barang-barang menjadi
langka di pasaran termasuk vitamin C. Masyarakat beralih ke minuman
suplemen kesehatan mengandung vitamin C yang dianggap memiliki kadar
vitamin yang mencukupi sehingga mampu memberikan efek pencegahan
terhadap penyakit khususnya COVID-19. Seperti diketahui, vitamin C tidak
stabil dalam bentuk larutan dan mudah teroksidasi jika terkena cahaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar vitamin C pada dua
produk minuman suplemen kesehatan pada kemasan berbeda yaitu botol
bening (produk A) dan kaleng aluminium (produk B) dengan dua batch yang
berbeda menggunakan metode Spektrofotometri cahaya tampak dengan cara
oksidasi asam askorbat menjadi dehydroascorbic acid dalam larutan brom
yang mengandung asam metafosfat kemudian dikomplekskan dengan 2,4dinitrofenilhidrazin
(DNPH) dan diukur absorbansinya pada 518.5 nm. Kadar
Vitamin C dua batch produk A dan produk B yang diperoleh masing-masing
adalah 90,02%; 89,30% dan 101,82%; 102,60% terhadap etiket.
Penyimpangan kadar vitamin C pada produk A lebih besar dibandingkan
dengan produk B.
Tidak tersedia versi lain