Text
ANALISIS INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DM TIPE 2 DENGAN PENYAKIT PENYERTA HIPERTENSI DI RSUD Dr ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH PERIODE 2021
Penyakit diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit dengan
prevalensi tinggi dan Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia. Diabetes
mellitus tipe 2 menyumbang 90-95% dari penderita diabetes di dunia. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan), banyaknya jumlah obat dan potensi terjadinya interaksi obat, derajat
tingkat keparahan interaksi obat, dan hubungan antara jumlah obat dengan
potensi interaksi obat. Jenis penelitian merupakan penelitian observasional
dengan desain studi kuantitatif deskriptif ini, pengambilan data dilakukan secara
retrospektif, dengan jumlah sampel 349 dengan kriteria inklusi pasien DM tipe 2
dengan penyakit penyerta hipertensi, berusia ≥18 tahun, menggunakan obat
minimal1 obat DM tipe 2 dan 1 obat hipertensi, pasien yang berobat rawat jalan
di RSUD dr Zainoel Abidin pada2021. Hasil penelitian pasien tipe 2 dengan
penyakit penyerta hipertensi dominan berusia 56-65 tahun (36%), jenis kelamin
laki-laki (53,6%), pendidikan SMA sederajat (46,4%), dan pekerjaan PNS (25,8).
Pasien mayoritas mendapatkan ≥5 obat yaitu sebanyak 196 pasien (56,2%).
Obat yang paling banyak digunakan untuk antidiabetes adalah insulin (66,44%),
antihipertensi adalah ARB (37,95%), pencegahan primer penyakit
kardiovaskular adalah statin (87,24%), non antidiabetes dan non antihipertensi
adalah PPI (25,19%). Pasien DM tipe 2 dengan penyakit penyerta hipertensi
mengalami potensi interaksi obat (92,8%) dengan 1250 potensi interaksi.
Tingkat keparahan interaksi obat tertingi moderate (85,8%), mekanisme
interaksi farmakodinamik (78,8%). Potensi interaksi obat tertinggi antara obat
amlodipin dengan atorvastatin(3,68%). Hasil analisis uji chi square, terdapat
hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah obat yang digunakan
dengan risiko potensi interaksi obat.
Tidak tersedia versi lain