Text
PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KENTANG (Solanum tuberosum Linn) MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN RADIKAL BEBAS DPPH
ABSTRAKrn(A) VERONICA RINI (2011210255)rn(B) PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN rnKENTANG (Solanum tuberosum Linn) MENGGUNAKAN METODE rnPEREDAMAN RADIKAL BEBAS DPPH rn(C) xiv + 56 halaman; 5 tabel; 11 gambar; 10 lampiranrn(D) Kata kunci : kentang kuning, Solanum tuberosum Lin., Solanacea, pengolahan, rnantioksidan, DPPH. rnKentang merupakan bahan pangan yang mengandung senyawa-senyawa rnyang berkhasiat sebagai antioksidan seperti antosianin, vitamin C. Proses rnpengolahan seperti dikukus dan direbus akan mempengaruhi kandungan senyawa rnantioksidan yang terkandung di dalam kentang. Untuk mengetahui aktivitas rnantioksidan dalam kentang mentah, kukus dan rebus maka dilakukan pengujian rnaktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) secara spektrofotometri ultraviolet-cahaya tampak rndengan menggunakan vitamin C sebagai kontrol positif. Uji aktivitas antioksidan rnekstrak kentang mentah, kukus dan rebus dilakukan menggunakan pelarut etanol rn96% proanalisis pada konsentrasi 20 µg/mL, 40 µg/mL, 60 µg/mL, 80 µg/mL, rn100 µg/mL, 120 µg/mL dan 140 µg/mL. Hasil penelitian menunjukan terdapat rnperbedaan aktivitas antioksidan dalam kentang mentah, kukus dan rebus. rnKentang mentah memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi sebesar 119,9rnµg/mL sedangkan pada kentang kukus dan rebus memiliki aktivitas antioksidan rnsebesar berturut-turut sebesar 136,4 µg/mL, 218,6 µg/mL.. Perhitungan statitstik rnmenunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna aktivitas antioksidan dalam rnkentang mentah, kukus dan rebus rn(E) Daftar Rujukan : 25 buah (2000-2013)rn(F) Dra. Setyorini Sugiastuti, M.Si., Aptrn(G) 2015
Tidak tersedia versi lain