Text
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK KERING JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) TERHADAP ALT, AST, DAN MALONDIALDEHID SEL HEPG2 YANG DIINDUKSI PARASETAMOL
Penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama dengan dosis tidak rasional
dapat menginduksi kerusakan hepar atau hepatotoksisitas. Kerusakan sel hepar dapat
dicegah melalui pemberian ekstrak kering jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efek hepatoprotektor ekstrak kering jahe merah yang terstandar pada sel
HepG2 yang diinduksi oleh parasetamol melalu analisis biokimia. Pada penelitian ini
diawali dengan pengujian sitotoksisitas menggunakan 7 konsentrasi jahe merah
(250;125;62,5;31,25;15,63;7,81;3,91 μg/mL) melalui pereaksi MTS untuk
mendapatkan 3 konsentrasi aman. Sel HepG2 yang diinduksi parasetamol sebagai
model sel hepatotoksik diberikan ekstrak kering jahe merah dengan 3 konsentrasi
aman. Efek hepatoprotektor dari ekstrak kering jahe merah pada sel hepatotoksik
dievaluasi melalui beberapa parameter: pengujian malondialdehid, alanin
aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransferase (AST) untuk mengevaluasi
kadar dan aktivitas dari enzimatik hepar yang dapat melihat kerusakan hepar sebagai
penanda hepatotoksisitas. Ekstrak kering jahe merah dilakukan parameter mutu dan
penetapan molekul marker kadar 6-gingerol. Hasil penelitian ini yaitu efek
hepatoprotektor dari ketiga konsentrasi ekstrak kering jahe merah didapatkan
penurunan terbaik pada konsentrasi 25 μg/mL dengan penurunan aktivitas ALT, AST
dan kadar MDA berturut-turut 28,26 U/mgprot, 76,27 U/mgprot, dan 619,67 ng/mL.
Ekstrak kering rimpang jahe merah didapatkan hasil ekstrak terstandar berdasarkan
Farmakope Herbal Indonesia. Kesimpulan didapatkan bahwa ekstrak jahe merah
bersifat hepatoprotektor dan memenuhi persyaratan mutu ekstrak serta kadar molekul
marker.
Tidak tersedia versi lain