Text
PENGEMBANGAN NANOPARTIKEL EKSTRAK KERING RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb., orth. var.) DENGAN PENAMBAHAN TWEEN 80 - PEG 400 DAN UJI DISOLUSI FORMULA OPTIMUM
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb., orth. var.) merupakan
tanaman obat yang memiliki banyak khasiat salah satunya sebagai antidiabetes
karena adanya kandungan kurkuminoid. Tujuan penelitian ini adalah
mengembangkan nanopartikel ekstrak kering rimpang temulawak untuk
meningkatkan stabilitas dan memperbaiki karakterisasi nanosuspensi dari
penelitian sebelumnya, yaitu dengan penambahan stabilisator Tween 80-PEG
400 dan dilakukan uji disolusi serbuk kering nanosuspensi pada pH 6,8.
Rimpang temulawak diekstraksi menggunakan etanol 96%, ekstrak kental
dikeringkan menggunakan spray dryer, ekstrak kering diformulasikan menjadi
nanopartikel metode gelasi ionik dengan penambahan stabilisator Tween 80
(0,1%-0,4%) dan PEG 400 (0,1%-0,4%). Nanosuspensi dikarakterisasi,
dianalisis dan dioptimasi formula optimumnya menggunakan software minitab
19. Nanosuspensi formula optimum dikeringkan dengan spray dryer, serbuk
kering nanosuspensi dilakukan uji disolusi. Hasil analisis minitab 19
menunjukkan formula optimum diperoleh pada konsentrasi Tween 80 0,1%
dan PEG 400 0,4%. Penambahan stabilisator Tween 80-PEG 400 dapat
memperbaiki karakterisasi nanopartikel dari penelitian sebelumnya dengan
hasil karakterisasi yaitu morfologi berbentuk bulat, ukuran partikel 111,253
nm, indeks polidispersitas 0,2717, potensial zeta 30,7667 mV, efisiensi
penjerapan 84,3033%, dengan nilai desirabilitas 0,9058. Pelepasan
kurkuminoid pada pH 6,8 setelah 180 menit sebesar 36,85% ± 0,1375,
Dissolution Efficiency (DE180) 83,60% ± 0,1457, kinetika pelepasan mengikuti
orde nol dengan mekanisme secara difusi.
Tidak tersedia versi lain