Text
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODA ATC-DDD DAN GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA TAHUN 2019
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang diakibatkan berkembang
biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Penanganan ISK umumnya
dilakukan dengan pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik penting untuk
mempertimbangkan kerasionalan terapi. Penggunaan antibiotika yang tidak
rasional memungkinkan terjadinya reaksi toksisitas, resistensi serta infeksi
sekunder akibat bakteri yang telah resisten tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik menggunakan metoda ATC/DDD
dan Gyssens di Instalasi Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitis dengan rancangan studi observasional
cross sectional yang dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik
pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019. Kriteria
inklusi penelitian ini adalah pasien rawat inap yang didiagnosa ISK dan diberi
terapi antibiotik pada tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah
pasien ISK rawat inap pada tahun 2019 ada sebanyak 65 pasien dan yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 46 pasien. Evaluasi penggunaan antibiotik
menggunakan metoda ATC/DDD menunjukkan bahwa Levofloxacin injeksi
merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 37,53
DDD/100 Patient-days. Evaluasi penggunaan antibiotik menggunakan metoda
Gyssens menunjukkan penggunaan antibiotik empiris yang tidak rasional,
dengan ketidakrasionalan paling banyak terjadi pada kategori IVa, yaitu
sebanyak 19 kasus (25,33%). Penggunaan antibiotik definitif juga diketahui
tidak rasional, dengan ketidakrasionalan paling banyak terjadi pada kategori IVa
dan IVd, yaitu masing- masing sebanyak 25 kasus (23,36%) dan 20 kasus
(18,69%).
Tidak tersedia versi lain