Text
STUDI LITERATUR: PENGARUH ETOSOM PADA PENETRASI KULIT
Kulit adalah salah satu organ tubuh manusia yang paling luas yang berfungsi
sebagai rute potensial pemberian obat untuk efek lokal dan sistemik, namun kulit
memiliki penghalang yang sulit dilewati untuk transportasi molekuler pada
lapisan terluar yaitu stratum korneum. Diperlukan agen peningkat penetrasi
untuk mencapai tingkat terapi obat. Dalam hal ini, Salah satu cara untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan sistem pembawa
etosom. Etosom utamanya terdiri dari fosfolipid, alkohol (etanol atau isopropil
alkohol) dengan konsentrasi yang cukup tinggi (20-45%) dan air. Kandungan
etanol yang tinggi dapat berperan sebagai peningkat penetrasi obat dengan cara
memberikan gangguan pada lipid bilayer kulit sehingga vesikel dapat
berpenetrasi melewati stratum korneum. Etosom memiliki beberapa jenis lain
seperti etosom biner (dengan penambahan propilen glikol) dan transetosom
(dengan penambahan surfaktan). Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan
dan menganalisa artikel yang berhubungan dengan pengaruh etosom pada
penetrasi kulit. Desain yang digunakan adalah literature review, yaitu dengan
cara mengumpulkan jurnal yang di peroleh dalam database jurnal penelitian
seperti Google Scholar, Elsevier, dan Science Direct. Berdasarkan jurnal yang
dikumpulkan, didapatkan hasil bahwa dari ketiga jenis etosom, transetosom
memiliki nilai penetrasi yang paling baik serta menghantarkan obat lebih banyak
dibandingkan dengan jenis etosom lainnya. Dan metode dingin klasik membuat
obat lebih banyak terjerap di sistem etosom dibandingkan dengan metode
lainnya. Etosom juga terbukti lebih banyak menghantarkan obat lebih besar
dibandingkan dengan nanovesikel lain seperti liposom, transfersom, kubosom,
dan niosom.
Tidak tersedia versi lain