Text
PENGARUH KONSENTRASI GLUTARALDEHID TERHADAP KARAKTERISTIK NANOPARTIKEL GELATIN FRAKSI RESIDU EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN CANTIGI (Vaccinium varingiaefolium Miq.)
Cantigi (Vaccinium varingiaefolium Miq.) adalah salah satu sumber
kekayaan alam Indonesia yang dapat tumbuh disekitar pegunungan berkawah
dan diketahui memberikan sifat sitotoksik pada sel T47D dengan nilai IC50
sebesar 75,23 µg/ml. Penelitian sebelumnya pada ekstrak etil asetat daun
cantigi menunjukkan bahwa hasil fraksinasi ekstrak memiliki aktivitas
sitotoksik yang lebih baik dibandingkan ekstrak yang tidak difraksinasi.
Tujuan penelitian ini untuk membuat fraksi residu ekstrak daun cantigi
menjadi nanopartikel menggunakan gelatin sebagai pembawa, dan untuk
mengetahui pengaruh variasi konsentrasi glutaraldehid terhadap karakteristik
nanopartikel. Daun cantigi dimaserasi menggunakan n-heksan dan etil asetat
kemudian dikeringkan dengan oven untuk mendapatkan ekstrak kering.
Ekstrak kering etil asetat kemudian difraksinasi menggunakan n-heksan dan
etanol untuk mendapatkan fraksi residu ekstrak etil asetat. Hasil residu
ekstrak etil asetat daun cantigi di buat menjadi nanopartikel menggunakan
metode desolvasi satu langkah dengan memvariasikan konsentrasi
glutaraldehid (0,3, 0,4 dan 0,5 mg). Nanopartikel yang terbentuk dievaluasi
ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, morfologi, spektrum
FTIR dan efisiensi penjerapan. Hasil evaluasi formula I, II dan III memiliki
ukuran partikel rata-rata sebesar 343,4 nm, 261,7 nm, dan 207,6 nm dengan
indeks polidispersitas rata-rata sebesar 0,485; 0,434; dan 0,378. Nilai zeta
potensial rata-rata formula I, II dan III sebesar 19,1mV; 16,7mV; dan
6,87mV. Data TEM menujukkan morfologi nanopartikel sferis. Spektrum
FTIR menunjukkan reaksi ikatan pada gelatin dan glutaraldehid. Hasil ratarata
efisiensi
penjerapan
yang diperoleh pada formula I, II dan III sebesar
41,85±0,342, 46,92±0,295 dan 52,91±1,745
Tidak tersedia versi lain