Text
AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK BERAS KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN HERBA KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq)
ABSTRAK
(A) DILA FEBRIANA PRATIWI (2015210061)
(B) AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK BERAS KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN HERBA KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq)
(C) xiii + 106 halaman + 18 gambar + 10 tabel + 16 lampiran
(D) Kata kunci : Beras ketan hitam, Oryza sativa L. var. glutinosa, herba kumis kucing, Orthosiphon stamineus B., sitotoksik, antioksidan, kombinasi
(E) Beras ketan hitam (Oryza sativa L. Var glutinosa) dan herba kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq) telah dikonsumsi masyarakat sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari metode ekstraksi dan pelarut yang digunakan terhadap nilai LC50 dan IC50 dari ekstrak tunggal serta kombinasi kedua tanaman tersebut. Pada penelitian ini, simplisia diekstraksi dengan jenis pelarut berbeda yaitu dengan etanol 96% dan air. Kemudian ekstrak tunggalnya dicampurkan dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1 sesuai dengan jenis pelarutnya. Nilai LC50 diperoleh dengan metode uji aktivitas sitotoksik BSLT. Hasil uji aktivitas sitotoksik menunjukan aktivitas sitotoksik beras ketan hitam memiliki LC50 sebesar 175,88 bpj pada ekstrak etanol 96% dan 19,06 bpj pada ekstrak air, sedangkan herba kumis kucing memiliki LC50 sebesar 274,31 bpj pada ekstrak etanol dan 79,36 bpj pada ekstrak air. Pada ekstrak etanol 96% terjadi interaksi sinergis dengan LC50 terbaik sebesar 113,13 bpj pada ekstrak kombinasi 1:1 dan pada ekstrak air kombinasi 2:1 dengan LC50 terbaik sebesar 72,33 bpj. Nilai IC50 diperoleh dengan uji peredaman radikal bebas DPPH. Serapan diukur dengan panjang gelombang 515 nm. Hasil uji antioksidan menunjukkan beras ketan hitam memiliki IC50 sebesar 18,32 bpj pada ekstrak etanol 96% dan 20,63 bpj pada ekstrak air, sedangkan herba kumis kucing memiliki IC50 sebesar 18,32 bpj pada ekstrak etanol dan 12,65 bpj pada ekstrak air. Kombinasi ekstrak 1:2 dengan pelarut etanol 96 % maupun pelarut air memberikan interaksi sinergis dibanding ekstrak kombinasi yang lain dengan nilai IC50 sebesar 9,38 bpj untuk pelarut etanol 96 % dan 11,89 bpj untuk pelarut air.
(F) Daftar Rujukan : 34 (1978 – 2018)
(G) Prof.(ris) Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc.; Bustanussalam, M.Si.
(H) 2019
Tidak tersedia versi lain