Text
PENGEMBANGAN FORMULIR PEMANTAUAN TERAPI OBAT MELALUI ANALISA REKOMENDASI APOTEKER DALAM PENANGANAN DRUG-RELATED-PROBLEM PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT PONDOK INDAH
PENGEMBANGAN FORMULIR PEMANTAUAN TERAPI OBAT MELALUI ANALISA REKOMENDASI APOTEKER DALAM PENANGANAN
DRUG-RELATED-PROBLEM PADA PASIEN GAGAL GINJAL
KRONIS DI RUMAH SAKIT PONDOK INDAH
ABSTRAK
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. dengan tingkat kejadian terkait obat yang tidak diharapkan tinggi. Peranan Apoteker adalah melakukan pemantauan terapi obat (PTO) dan memberikan rekomendasi setiap ada permasalahan terkait obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil signifikansi klinis dari rekomendasi Apoteker Klinis terkait Drug Related Problem (DRP) menggunakan formulir PTO, yang dilakukan sebelum dan setelah pengembangan formulir PTO terhadap pasien CKD di RSPI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik observasional. Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode focus group discussion (FGD) untuk menilai formulir PTO lama dan rekomendasi Apoteker Klinis untuk mengembangkan formulir PTO tersebut. Penilaian signifikansi klinis dilakukan oleh tim panel yang terdiri dari Dokter Farmakologi Klinis, Perawat dan Apoteker Klinis. Uji yang digunakan untuk membandingkan penilaian signifikansi antar profesi adalah uji Kruskal Wallies. Untuk mengetahui penilaian kelompok mana yang berbeda, dilakukan analisis post hoc dengan uji Mann Whitney. Dalam membandingkan signifikansi klinis sebelum dan setelah pengembangan formulir PTO menggunakan uji Wilcoxon. Pada penelitian sebelum versus (vs) setelah pengembangan formulir PTO, profil DRP yang banyak terjadi adalah pemilihan dosis (34,3% vs 42,4%), cara penggunaan obat (28,6% vs 12,1%) dan pemilihan obat (22,9% vs 35,5%). Profil rekomendasi Apoteker Klinis yang disetujui (66,7% vs 65,4%) dan ditolak (25,0% vs 23,1%). Rekomendasi Apoteker paling banyak diberikan untuk masalah terkait mengubah dosis obat, obat dihentikan dan mengubah jenis obat. Profil signifikansi klinis dari rekomendasi Apoteker Klinis sebagai berikut : tidak ada signifikansi klinis (41,2% vs 18,8%), minor (26,5% vs 28,1%), moderate (20,6% vs 40,6%) dan mayor (11,8% vs 12,5%). Penelitian setelah pengembangan formulir PTO, dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dengan jumlah DRP yang sebanding dengan penelitian sebelumnya. Disamping itu, pemberian rekomendasi sebelum pengembangan formulir PTO banyak yang bersifat informasi saja, tetapi setelah pengembangan formulir profil rekomendasi sebagian besar mempunyai signifikansi moderate. Perbandingan signifikansi klinis sebelum dan setelah pengembangan formulir memperoleh nilai p = 0,101. Sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat perubahan signifikansi klinis yang bermakna dari rekomendasi Apoteker Klinis dalam mengatasi DRP menggunakan formulir PTO sebelum dan setelah pengembangan.
Kata kunci : Chronic Kidney Disease (CKD), Drug Related Problem (DRP), Rekomendasi Apoteker, signifikansi klinis.
Tidak tersedia versi lain