Text
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAN NANOPARTIKEL EKSTRAK DARI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
ABSTRAK
(A) BENNY (2014210037)
(B) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAN NANOPARTIKEL EKSTRAK DARI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
(C) xii + 84 halaman ; 14 tabel; 8 gambar; 14 lampiran
(D) Kata kunci: temulawak, Curcuma xanthorrhiza, antibakteri, nanopartikel, ekstrak etanol 96%
(E) Temulawak merupakan tanaman obat yang mengandung xantorizol sebagai antibakteri. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol 96% dan nanopartikel ekstrak rimpang temulawak untuk diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis) dan gram negatif (Escherichia coli dan Salmonella thypi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% dan nanopartikel ekstrak terhadap bakteri uji. Nanopartikel diformulasikan dengan metode gelasi ionik menggunakan kitosan dan natrium tripolifosfat membentuk nanopartikel ekstrak, lalu dikarakterisasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, dan morfologi partikel. Ekstrak etanol 96% dan nanopartikel ekstrak diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi agar, kemudian dilanjutkan dengan metode dilusi cair untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM). Hasil karakterisasi nanopartikel ekstrak menunjukkan ukuran partikel sebesar 53,25 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,442, nilai zeta potensial sebesar + 31,5 mV, serta morfologi partikel berbentuk bulat. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak etanol 96% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Nanopartikel ekstrak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif dan tidak memiliki aktivitas terhadap bakteri gram negatif. Ekstrak etanol 96% memiliki nilai KHM terhadap bakteri gram positif dan gram negatif berturut-turut sebesar 400 ppm dan 500 ppm . Nanopartikel ekstrak memiliki nilai KHM terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella thypi dan Escherichia coli berturut-turut sebesar 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% temulawak lebih baik dibandingkan nanopartikel ekstrak temulawak.
(F) Daftar Rujukan : 31 (1984-2017)
(G) Dr. Yunahara Farida, M.Si., Apt. ; Dr. rer. nat. Deni Rahmat, S.Si., M.Si., Apt.
(H) 2018
Tidak tersedia versi lain