Text
PENGARUH TINGKAT PASASE DAN KONDISI PUASA SEL TERHADAP JUMLAH TGF-β1 YANG DISEKRESI OLEH SEL PUNCA MESENKIM ASAL JARINGAN LEMAK MANUSIA
ABSTRAK
(A) CHYNTIA AGUSTIN (2013210041)
(B) PENGARUH TINGKAT PASASE DAN KONDISI PUASA SEL TERHADAP JUMLAH TGF-β1 YANG DISEKRESI OLEH SEL PUNCA MESENKIM ASAL JARINGAN LEMAK MANUSIA
(C) xiv + 84 halaman; 6 Tabel; 5 Gambar; 14 Lampiran.
(D) Kata kunci : Sel punca mesenkim, jaringan lemak, TGF-β1, tingkat pasase, puasa sel, ELISA.
(E) Sel punca mempunyai kemampuan untuk meregenerasi jaringan dan sering dijadikan untuk terapi anti penuaan dini. Salah satu penyebabnya karena selama pertumbuhannya sel punca mensekresikan TGF-β1. Untuk mendapatkan TGF-β1 yang maksimal maka diperlukan teknik kultur yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tingkat pasase dan kondisi kultur (puasa atau tidak puasa) terhadap TGF-β1 yang dihasilkan dalam kultur sel punca mesenkim. Sel punca mesenkim asal jaringan lemak dikultur dengan medium Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) dan diberikan dua perlakuan puasa plasma dan tidak puasa plasma dari Pasase 2 sampai dengan Pasase 15. Pengaruh tingkat pasase dan kondisi puasa sel terhadap jumlah TGF-β1 dianalisis. Jumlah TGF-β1 diukur dengan metode ELISA.Hasil menunjukkan bahwa jumlah TGF-β1 lebih besar pada kultur yang diberikan plasma. Jumlah TGF-β1 semakin menurun bila pasase semakin tinggi. Dimana conditioned medium non puasa pasase optimal pada pasase 9 yaitu 371,3±152,68 pg/mL sedangkan conditioned medium puasa pasase optimal pada pasase 5 yaitu 192±15,9 pg/mL. Berdasarkan hasil uji Friedman pada taraf nyata 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan antar pasase, kondisi kultur (puasa atau tidak puasa) dan konsentrasi TGF-β1. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada taraf nyata 0,05 terdapat perbedaan yang bermakna antara kondisi kultur dengan pasase, antara konsentrasi TGF-β1 dengan pasase, dan antara konsentrasi TGF-β1 dengan kondisi kultur.
(F) Daftar Rujukan :34 rujukan (1990-2016)
(G) Dr. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed, Apt.; Dr. Wahyu Widowati, M.Si; Drh. Rachmawati Noverina, M.M
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain