Text
AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN MUDA JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis
ABSTRAK
(A) DELA YOLANDA (2012210073)
(B) AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN MUDA JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis
(C) xiii + 83 halaman; 7 tabel ; 11 gambar ; 16 lampiran.
(D) Kata kunci: Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Infeksi kulit, Gel, Ekstrak etanol daun muda jati belanda,
(E) Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dapat menyebabkan infeksi kulit yang disertai dengan pembentukan abses. Penggunaan antibiotik dalam mengobati infeksi sering terjadi resistensi. Oleh karena itu, digunakan tanaman obat sebagai pengobatan. Daun muda jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) mengandung senyawa seperti flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid memiliki sifat sebagai antimikroba sehingga dapat mengobati infeksi kulit dan menghambat terjadi infeksi pada kulit karena bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Pada penelitian ini daun muda jati belanda diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh dibuat dalam sediaan gel menggunakan basis HPC-m 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sediaan gel dan ekstrak etanol daun muda jati belanda, ekstrak etanol daun muda jati belanda dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20% dan sediaan gel ekstrak daun muda jati belanda dengan konsentrasi 10% dan 20%. Uji antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram, diamati diameter daerah hambat (DDH). Hasil uji antibakteri memperlihatkan bahwa gel dan ekstrak etanol daun muda jati belanda memiliki potensi sebagai antibakteri. Diameter daerah hambat (mm) gel ekstrak daun muda jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada formula I (gel 10%) dan formula II (gel 20%) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538secara berurutan adalah 8,85 ± 0,07 dan 10,53 ± 0,11. Sedangkan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 pada formula I (gel 10%) dan formula II (gel 20%) secara berurutan adalah 10,1 ± 0,56 dan 10,08 ± 0,11.
(F) Daftar Rujukan: 37 buah (1980 – 2016).
(G) Ni Made Dwi Sandhiutami, S. Si.,M.Kes., Apt.; Dra. Syarmalina, M.Si., Apt
(H) 2016
Tidak tersedia versi lain