Text
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI METABOLIT SEKUNDER BAKTERI SIMBION PORIFERA ASAL PERAIRAN RAJA AMPAT PAPUA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN RADIKAL BEBAS
ABSTRAK
(A) SASTRO GOTPAJA SIHOTANG
(B) AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI METABOLIT SEKUNDER
BAKTERI SIMBION PORIFERA ASAL PERAIRAN RAJA AMPAT
PAPUA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEREDAMAN RADIKAL BEBAS
(C) xii + 57: 5 tabel; 7 gambar; 7 lampiran
(D) Kata Kunci : Porifera, antioksidan, bakteri simbion, DPPH
(E) Radikal bebas adalah senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih elektron
tidak berpasangan di kulit terluar sehingga sangat reaktif yang bisa
dihambat oleh adanya senyawa antioksidan dan radikal bebas juga mampu
bereaksi dengan protein, lipid, atau DNA. Oleh karena itu pada saat ini
sedang dikembangkan pengobatan yang berbasis alami diantaranya dari
tumbuhan maupun hewan. Salah satu sumber antioksidan alami yang dapat
digunakan adalah porifera. Porifera biasanya menempel pada pasir, batubatuan
dan karang-karang mati, sehingga banyak mikroorganisme yang
menempel pada porifera. Menurut penelitian sebelumnya, porifera dapat
menghasilkan metabolit sekunder sebagai senyawa antioksidan. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji metabolit sekunder bakteri simbion porifera
yang menghasilkan metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan. Metode sampling dilakukan di pulau Salawati Kepulauan Raja
Ampat dengan cara random sampling didapatkan 5 porifera yang berbeda.
Selanjutnya dilakukan isolasi dengan metode inokulasi langsung kedalam
media TSB (Tripticase Soya Broth) didapatkan 22 isolat lalu dilakukan
purifikasi dan karakterisasi morfologi dan sel. Isolat yang didapat,
difermentasikan kedalam media TSB lalu diinkubasi. Hasil fermentasi
dilanjutkan dengan seleksi terhadap adanya senyawa golongan flavonoid
dan didapatkan sebanyak 5 isolat positif mengandung flavonoid yaitu isolat
SHB6T2, PKO5T3, SUP5T3, SUP5T1, SKP5T3. Isolat kemudian dibuat
ekstrak kental lalu diuji aktivitas antioksidannya dengan metode
peredaman radikal bebas. Hasil dari pengujian aktivitas didapatkan IC50
masing-masing sebesar 48,43μg/mL,50,66 μg/mL, 55,59 μg/mL, 61,66
μg/mL dan 55,24 μg/mL. Dari kelima isolat tersebut, isolat yang
mempunyai aktivitas antioksidan terbesar adalah isolat SHB6T2 dengan
nilai IC50 terendah yaitu 48,43 μg/mL sehingga dapat dikategorikan
sebagai antioksidan dengan kelas sangat kuat.
(F) Daftar rujukan : 46 literatur (1996-2016)
(G) Dra. Syarmalina, M.Si., Apt
Dra. Umi Marwati, M.Si
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain