Text
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM LAURIL ETER SULFAT TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SABUN MANDI ANTISEPTIK EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L)
ABSTRAK
(A). CINDY AMELINDA DWIANI CP (2013210043)
(B). PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM LAURIL ETER SULFAT TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SABUN MANDI ANTISEPTIK EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L)
(C). xviii + 117 halaman; 28 tabel; 25 gambar; 26 lampiran
(D). Kata kunci: daun belimbing wuluh, ekstrak, gel sabun mandi, antibakteri, Staphylococcus aureus, natrium lauril eter sulfat
(E). Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat berkhasiat sebagai antiseptik karena mengandung senyawa flavonoid, tannin dan saponin yang berperan sebagai antiseptik yang dibuat menjadi sediaan gel sabun mandi antiseptik. Dalam sediaan sabun digunakan surfaktan sebagai detergen, di sisi lain surfaktan juga dapat sebagai antibakteri. Natrium lauril eter sulfat merupakan golongan surfaktan anionik yang menghasilkan busa yang banyak dan viskositas yang baik, tetapi sedikit mengiritasi kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi natrium lauril eter sulfat terhadap stabilitas fisik gel sabun mandi ekstrak daun belimbing wuluh. Serbuk simplisia yang digunakan diekstraksi dengan etanol 70% dan ditentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode dilusi cair dan gores terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak diformulasikan ke dalam sediaan gel sabun mandi dengan menggunakan natrium lauril eter sulfat 10%, 15%, dan 20%. Dilakukan uji aktivitas antiseptik pada sediaan gel sabun mandi dengan menggunakan metode cakram dan dilakukan uji stabilitas selama 6 minggu pada penyimpanan di suhu 40oC. Hasil Diameter Daerah Hambat (DDH) ekstrak yang diperoleh rata-rata sebesar 6,38 mm. Hasil uji stabilitas yang diperoleh selama penyimpanan 6 minggu, antara lain viskositas formula I, II dan III berturut-turut 23000 cPs, 46000 cPs dan 53666,67 cPs, bobot jenis 1,0402 g/cm3, 1,0398 g/cm3, dan 1,0448 g/cm3, tegangan permukaan 18,35 dyne/cm, 21,84 dyne/cm, dan 23,22 dyne/cm, tinggi dan kestabilan busa 18,33 ml, 19,67 ml, dan 22 ml, serta pH sebesar 6,08; 6,37, dan 6,41. Peningkatan konsentrasi natrium lauril eter sulfat dapat mempengaruhi tegangan permukaan yang semakin kecil, viskositas yang meningkat dan busa yang dihasilkan semakin banyak.
(F). Daftar Rujukan: 32 (1970-2016)
(G). Dra. Lungguk Hutagaol, M.Pd M.Farm., Apt
(H). 2017
Tidak tersedia versi lain