Text
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METABOLIT SEKUNDER HASIL FERMENTASI DARI KAPANG ENDOFIT RANTING TANAMAN RANDU (Ceiba pentandra L. Gaertn.)
ABSTRAK
(A) NITA MARETHIN DWI PUTRI (2013210164)
(B) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METABOLIT SEKUNDER HASIL FERMENTASI DARI KAPANG ENDOFIT RANTING TANAMAN RANDU (Ceiba pentandra L. Gaertn.)
(C) xii+56 halaman; 3 tabel; 5 gambar; 12 lampiran
(D) Kata kunci : Ranting tanaman randu (Ceiba pentandra L. Gaertn.), kapang endofit, antioksidan, 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
(E) Kapang endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman dengan membentuk koloni tanpa membahayakan inangnya. Kapang endofit dapat ditemukan di berbagai jenis tanaman seperti pada ranting tanaman randu (Ceiba pentandra L. Gaertn.) dan mampu menghasilkan metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai senyawa antioksidan. Pada penelitian sebelumnya, telah berhasil diisolasi sebanyak 6 isolat kapang endofit ranting tanaman randu, yaitu isolat CP.R3-1, CP.R3-2, CP.R3-3, CP.R3-4, CP.R3-5 dan CP.R3-6. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari hasil fermentasi isolat kapang endofit ranting tanaman randu (Ceiba pentandra L. Gaertn.) dengan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Masing-masing isolat kapang endofit dilakukan peremajaan pada media PDA, lalu dilakukan fermentasi metode goyang pada media PDY pada suhu kamar selama 12 hari dan disentrifugasi untuk memisahkan biomassa dan supernatan. Supernatan dipartisi secara bertingkat dan dipekatkan hingga diperoleh ekstrak kental. Hasil uji aktivitas antioksidan tiap isolat pada ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol memiliki nilai IC50 >200 μg/mL sehingga dinyatakan tidak aktif sebagai antioksidan. Hal ini berkaitan dengan hasil penapisan fitokimia dari masing-masing isolat yang menunjukkan hasil negatif pada senyawa flavonoid, tannin dan kuinon yang diduga bertanggung jawab sebagai peredaman radikal bebas. Namun, ekstrak yang memiliki aktivitas peredaman tertinggi yaitu ekstrak metanol isolat CP.R3-2 dengan nilai IC50 sebesar 409,0866 μg/mL.
(F) Daftar rujukan: 30 buah (1966 - 2016)
(G) Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain