Text
ISOLASI KHITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) YANG HIDUP DI LAUT DAN DI TAMBAK SERTA UJI AKTIVITAS PENGHAMBATN ENZIM α-GLUKOSIDASE
ABSTRAK
(A) TAQQIYAH ARINI DEWANTY (2013210247)
(B) ISOLASI KHITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) YANG HIDUP DI LAUT DAN DI TAMBAK SERTA UJI AKTIVITAS PENGHAMBATN ENZIM α-GLUKOSIDASE
(C) xi + 79 halaman ; 2017 ; 8 tabel ; 7 gambar ; 15 lampiran
(D) Kata kunci ; Udang windu (Penaeus monodon Fab), khitosan, Uji penghambatan enzim α-glukosidase.
(E) Jenis udang berdasarkan tempat hidupnya dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu udang air tawar, udang laut , dan udang tambak/udang budidaya. Udang windu (Peneus monodon Fab.) merupakan udang laut yang telah dibudidayakan secara ekstensif dan intensif. Limbah udang windu berupa cangkang terdapat khitin berkisar 15-20%. Khitin yang terdapat pada cangkang udang dapat digunakan sebagai bahan baku khitosan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan khitosan yang dihasilkan oleh udang berbeda asal dalam menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Hasil kadar khitosan asal cangkang udang air tambak sebesar 30,72%, sedangkan asal air laut sebesar 24,08%. Karakterisasi derajat deasetilasi khitosan asal cangkang udang air tambak sebesar 65,15%, sedangkan asal udang air laut sebesar 56,08%. Karakterisasi kadar abu khitosan asal cangkang udang air tambak sebesar 1,25%, sedangkan asal air laut sebesar 1,33%. Kadar air khitosan asal cangkang udang air tambak sebesar 3,79% dan asal air laut sebesar 3,85%. Khitosan yang dihasilkan dari berbeda asal tidak mempengaruhi aktivitas dari penghambatan enzim α-glukosidase.
(F) Daftar rujukan : 27 buah (1983-2017)
(G) Dra. Erlindha Gangga, M.si., Apt.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain