Text
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) PASIEN RAWAT JALAN DI POLI ASMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN PERIODE 2013
ABSTRAKrn(A) ARI MARINA ANJANI (2008210031)rn(B) EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) PASIEN RAWAT JALAN DI POLI ASMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN PERIODE 2013rn(C) xii + 79 halaman; 11 tabel; 5 gambar; 1 lampiranrn(D) Kata kunci : Evaluasi Penggunaan Obat, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, RSUP Persahabatanrn(E) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah kelompok penyakit paru yang menghambat aliran udara pada pernapasan saat menarik napas atau menghembuskan napas. Hal yang membuat penyakit ini obstruktif adalah ketidakmampuan aliran udara untuk melakukan ekspirasi (menghembuskan napas). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat PPOK berdasarkan Standar GOLD (Global Initiatife Obstruction Lung Disease). Penelitian bersifat deskriptif dengan desain studi retrospektif dengan periode Januari- Desember 2013 serta kriteria inklusi semua pasien rawat jalan yang didiagnosa PPOK dengan atau tanpa penyakit penyerta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 299, terdiri dari 215 pasien laki- laki (94%) dan 14 pasien perempuan (6%). Hasil evaluasi penggunaan obat PPOK berdasarkan standar GOLD menunjukkan obat PPOK tunggal golongan beta- 2 agonis dengan jenis Salbutamol 96, 51% yang paling banyak digunakan. Evaluasi ketepatan pemilihan obat PPOK berdasarkan derajat berat PPOK sebanyak 92, 14% tepat obat dan ketepatan dosis sebanyak 100% tepat dosis. Terdapat 24 kombinasi terapi antar obat PPOK, dengan kombinasi terbanyak adalah kombinasi Beta- 2 agonis kerja singkat + antikolinergik kerja lama + metilxantin sebanyak 16, 59%.rn(F) Daftar rujukan: 34 buahrnxiiirn(G) Drs. Agus Purwanggana, M.Si., Apt ; Dra. Supariyati, Aptrn(H) 2015
Tidak tersedia versi lain