Text
AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK HERBA MENIRAN, DAUN KELOR DAN DAUN SALAM SCARA IN VITRO DAN IN VIVO
ABSTRAK
(A) PASCA CITRA UNSYIAH
(B) AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK HERBA MENIRAN,
DAUN KELOR DAN DAUN SALAM SECARA IN VITRO DAN IN VIVO
(C) Xiii + 101 halaman; 11 tabel; 7 gambar; 22 lampiran
(D) Kata kunci : xantin oksidase, asam urat, hiperurisemia, ekstrak meniran, in
vitro, in vivo.
(E) Hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat darah di atas normal,
merupakan penyebab dari penyakit gout. Hiperurisemia dapat disebabkan
karena konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi, seperti daging, seafood,
sayur (daun singkong, daun dan buah melinjo, bayam, dan kacangkacangan),
coklat dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Ada beberapa herbal berkhasiat
hiperurisemia yaitu meniran (Phyllanthus niruri L.), kelor (Moringa oleifera
Lam.) dan salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). Pada penelitian ini
dibuat ekstrak tunggal etanol 70% herba meniran, daun kelor dan daun salam
serta kombinasi ketiganya. Kemudian dilakukan uji penghambatan in vitro
dengan metode metode penghambatan xantin oksidase menggunakan
spektrofotometri UV pada λ 291 nm. Hasil uji in vitro terbaik dilanjutkan ke
uji in vivo. Uji in vivo menggunakan tikus yang dibuat hiperurisemia dengan
kalium oksonat dan sari pati ayam yang diinduksi selama 3 hari dan kadar
asam urat diukur dengan metode enzimatik kolorimetrik. Hasil uji in vitro
menghasilkan persen hambat terbaik yang ditunjukkan oleh ekstrak tunggal
meniran dosis 300 bpj dengan nilai 46,78%. Hasil uji in vivo ekstrak tunggal
meniran dosis 200mg/kgBB mampu menurunkan kadar asam urat hingga
sebesar 45,38%. Dari hasil uji in vitro dan in vivo dapat disimpulkan bahwa
ekstrak tunggal meniran memiliki aktivitas antihiperurisemia terbaik.
(F) Daftar rujukan: 35 buah (1991-2017)
(G) Dr. Dian Ratih L, M. Biomed., Apt
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain