Text
TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HASIL BIOPRODUKSI KAPANG ENDOFIT KUNYIT (Curcuma longa L.) SbCc.CL.R.12 DENGAN VARIASI BERBAGAI MEDIA
ABSTRAKrn(A) POPY RACHMAWATI (2010210209)rn(B) TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HASIL BIOPRODUKSI KAPANG ENDOFIT KUNYIT (Curcuma longa L.) SbCc.CL.R.12 DENGAN VARIASI BERBAGAI MEDIArn(C) xi + 75 Halaman; 10 tabel; 9 gambar; 8 lampiranrn(D) Kata kunci : Kapang Endofit, Kunyit, Uji Toksisitas, Uji Aktivitas Antioksidan, BSLT, DPPH.rn(E) Kunyit merupakan tanaman yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional maupun rempah-rempah. Mikroba endofit tanaman memiliki potensi besar sebagai sumber senyawa kimia yang berkhasiat secara farmakologis. Pada penelitian ini, kapang endofit dari rimpang tanaman kunyit (Curcuma longa L.) SbCc.CL.R.12 difermentasikan dalam media Potato Sucrose Broth (PSB), Potato Dextrose Broth (PDB), media cair kentang dan jagung, kentang dan singkong, kentang dan beras. Hasil bioproduksi terdiri dari filtrat dan biomassa yang kemudian diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak filtrat dan ekstrak biomassa dianalisis menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen n-heksan:etilasetat (2:1) dan kloroform:metanol (5:1). Ekstrak diuji toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) sehingga diperoleh nilai LC50 dan aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) diperoleh nilai IC50. Diantara ekstrak filtrat yang memiliki toksisitas paling tinggi ditunjukkan oleh ekstrak media kentang dan singkong dengan nilai LC50 sebesar 99,29 ppm, dan nilai aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak media kentang dan jagung dengan nilai IC50 sebesar 162,80 ppm. Diantara ekstrak biomassa yang memiliki toksisitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 66,22 ppm dan yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 112,56 ppm ditunjukkan oleh media kentang dan singkong. Ekstrak filtrat dan biomassa dari media kentang dan jagung serta kentang dan singkong dilakukan penapisan fitokimia. Toksisitas dan aktivitas antioksidan disebabkan karena adanya kandungan flavonoid dari ekstrak tersebut.rn(F) Daftar Rujukan : 23 (1977-2013)rn(G) Dra. Hindra Rahmawati, M.Si., Apt.; Prof. (ris) Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc.rn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain