Text
UJI AKTIVITAS IMUNOSTIMULAN SENYAWA TERHADAP PRODUKSI NO (Nitric Oxide) PADA SEL MAKROFAG RAW 264.7 SECARA IN VITRO
ABSTRAK
(A) YOHANA ELIZABETH SITANGGANG
(B) UJI AKTIVITAS IMUNOSTIMULAN SENYAWA TURUNAN KININ TERHADAP PRODUKSI NO (Nitric Oxide) PADA SEL MAKROFAG RAW 264.7 SECARA IN VITRO
(C) xii + 83 halaman, 5 tabel, 9 gambar, 19 lampiran
(D) Kata kunci: senyawa turunan kinin, aktivitas imunostimulan, sel RAW 264.7, produksi nitrit oksida
(E) Imunostimulan merupakan senyawa yang dapat meningkatkan respon imun. Senyawa imunostimulan diberikan untuk memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu. Telah dilakukan penelitian eksploratif uji aktivitas imunostimulan 4 senyawa turunan kinin (kinin basa anhidrat, kinin sulfat, sinkonin dan sinkonidin) terhadap sel RAW 264.7. Penelitian diawali dengan uji sitotoksisitas 4 senyawa turunan kinin dengan metode MTT untuk mengetahui nilai IC50 sehingga didapat konsentrasi yang aman terhadap sel RAW 264.7. Selanjutnya dilakukan pengukuran produksi NO untuk mengetahui aktivitasnya sebagai imunostimulan. Pengukuran produksi NO dilakukan dengan penambahan Griess reagent terhadap sel RAW 264.7 yang telah diberi sampel uji selama 24 jam dan diukur absorbansinya menggunakan ELISA reader pada λ = 540 nm. Dari hasil uji sitotoksisitas diketahui konsentrasi aman untuk pengukuran produksi NO yaitu pada senyawa kinin basa anhidrat, kinin sulfat, sinkonin dan sinkonidin berurut-turut sebesar 40.45, 30.53, 16.92, 15.59 ppm. Konsentrasi tertinggi dari kinin basa anhidrat, kinin sulfat dan sinkonin memproduksi NO berturut-turut sebesar 0.69, 1.07, 0.17 ppm dan pada kontrol positif LPS sebesar 0.03 ppm. Ketiga senyawa tersebut mampu meningkatkan produksi NO sebesar 500% dihitung terhadap kontrol positif LPS pada konsentrasi berturut-turut 8.7, 11.16 dan 44.34 ppm. Sedangkan senyawa sinkonidin tidak menunjukkan adanya aktivitas imunostimulan yang ditandai dengan tidak terbentuknya NO pada sel yang diberi sinkonidin. Dapat disimpulkan bahwa senyawa kinin sulfat mempunyai aktivitas imunostimulan paling kuat dibandingkan senyawa kinin basa anhidrat dan sinkonin.
(F) Daftar pustaka: 26 buah (1982 – 2012)
(G) Prof.Dr. Wahono Sumaryono, Apt.
Dr. Agung Eru Wibowo, M.Si., Apt.
(H) 2017
Tidak tersedia versi lain