Text
Formulasi Mikroemulsi Minyak Kedelai (Glycine max L. Merr) Tipe M/A Menggunakan Tween 80 Dan Propilen Glikol Sebagai Surfaktan Dan Kosurfaktan
ABSTRAKrnrnrn(A) ISTIA RACHMAWATI (2005210095)rnrn(B) FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KEDELAI (Glyine max L. Merr) TIPE M/A DENGAN TWEEN 80 DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI SURFAKTAN DAN KOSURFAKTANrnrn(C) xii + 109 Halaman; 2010; 32 Tabel; 12 Gambar; 24 Lampiranrnrn(D) Kata kunci: Mikroemulsi, Minyak Kedelai, Tween 80, Propilen glikol.rnrn(E) Minyak kedelai dapat berfungsi sebagai moisturizer yang dapat memberikan efek kelenturan dan mencegah kulit kering, karena kandungannya yang kaya akan asam-asam lemak yang tinggi, seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian formulasi mikroemulsi dengan minyak kedelai sebesar 1% sebagai bahan aktif sebanyak 3 formula dan 1 formula blangko (tanpa minyak kedelai). Formulasi mikroemulsi dipilih karena kemampuannya yang dapat berpenetrasi pada kulit dengan baik. Tiap formula dibuat menggunakan metode pencampuran antara fase minyak dan fase air secara spontan. Dilakukan percobaan pendahuluan untuk mencari rentang konsentrasi tween 80 dan propilen glikol pada formula dasar menggunakan isopropil miristat sebagai fase minyak yang bisa menghasilkan mikroemulsi yang stabil dan transparan. Tween 80 dari hasil percobaan pendahuluan akan divariasikan (Formula blangko 23%, FI 22%, FII 23%, FIII 24%) dan propilen glikol 58%. Sediaan yang dihasilkan dievaluasi secara fisik, meliputi : organoleptik, tipe emulsi, viskositas, ukuran partikel, bobot jenis, tegangan permukaan, kejernihan, dan pH sediaan. Kemudian dilanjutkan dengan uji stabilitas terhadap semua formula sediaan yang disimpan pada suhu kamar dan suhu 40ºC tiap bulan selama 3 bulan. Semua formula mempunyai hasil evaluasi yang baik yaitu mempunyai sifat organoleptik yang homogen, warna kuning tembus cahaya, bau khas cair agak kental dengan rentang viskositas (64,6938±0,3790 cPs–72,6005 ± 0,3181 cPs), bobot jenis (1,02098±7,6x10-4 g/mL–1,02141 ± 3,55x10-4 g/mL), tegangan permukaan (9,4454±0,0516–10,0126 ± 0,0896 dyne/cm), kejernihan (4–5), ukuran partikel (187,2–428,2), pH (6,2166±0,0152–5,9366±0,0115). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut yang menunjukkan stabilitas fisik terbaik adalah formula III dilihat dari ukuran partikelnya yang lebih kecil (187,2 nm) dibandingkan dengan formula blangko (348 nm) dan formula I (428,2 nm). rnrn(F) Daftar Rujukan: 28 buah (1977-2009)rnrn(G) Dra.Siti Umrah Noor, M.Si., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain