Text
Formulasi Chewable Lozenges Dari Glycyrrhizae Succus (Glycyrrhiza glabra L.) Dengan Basis Gelatin Tipe B
ABSTRAKrnrnrn(A) VITALIA CHANDRA (2005210226)rnrn(B) FORMULASI CHEWABLE LOZENGES DARI GLYCYRRHIZAE SUCCUS (Glycyrrhiza glabra L.) DENGAN BASIS GELATIN TIPE Brnrn(C) xvii + 127 halaman; 2009; 37 tabel; 29 gambar; 28 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : Glycyrrhizae Succus, Ekspektoran, Chewable lozenges, Gelatin tipe B.rnrn(E) Glycyrrhizae Succus digunakan untuk mengobati batuk berdahak karena mengandung glisirizin yang bekerja dengan cara mempercepat sekresi mukus dari trakeal sehingga dapat berfungsi sebagai ekspektoran dengan dosis 100 mg. Bentuk sediaan yang telah ada dipasaran biasanya berupa tablet dan sirup, namun pada penelitian ini ingin dikembangkan bentuk sediaan baru, yaitu chewable lozenges agar lebih disukai oleh panelis terutama anak-anak. Penelitian dilakukan dengan membuat empat formula dengan variasi konsentrasi gelatin tipe B sebagai gelling agent 15%, 17,5%, 20% dan 22,5% serta blangko dengan konsentrasi 22,5%. Chewable lozenges yang dihasilkan dilakukan identifikasi dan penetapan kadar glisirizin kemudian dievaluasi secara fisik dan kimia yang meliputi uji ketebalan, keseragaman bobot, kadar air, kekenyalan dan pH. Kemudian dilakukan uji stabilitas selama 12 minggu pada suhu kamar (15oC-30oC) serta dilakukan uji kesukaan terhadap rasa dan kekenyalan pada 30 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chewable lozenges dengan konsentrasi gelatin tipe B 17,5% (formula II) merupakan sediaan yang paling disukai oleh panelis dengan warna coklat hitam, rasa manis, beraroma coklat, kenyal, agak lengket, keseragaman bobot yang memenuhi syarat dengan rata-rata 3,2366, kadar air 34,96%, kekenyalan 69,8 10-1 mm, pH 6,18, memiliki keadaan fisik yang stabil selama penyimpanan, dan pada uji kesukaan diperoleh nilai rata-rata kesukaan terhadap rasa 2,8333 dan nilai rata-rata kesukaan terhadap kekenyalan 3. Berdasarkan analisis statistik non parametrik Kruskal-Wallis pada taraf kepercayaan (α=0,05) menunjukkan bahwa uji kesukaan terhadap rasa tidak terdapat perbedaan bermakna pada tiap formula dan pada kekenyalan terdapat perbedaan bermakna antara formula II dan IV karena formula II paling disukai oleh panelis sedangkan formula IV merupakan sediaan yang paling tidak disukai oleh panelis.rnrn(F) Daftar Rujukan: 30 buah (1979 – 2008)rnrn(G) Dra. Lungguk Hutagaol, M.Pd., Apt. rn
Tidak tersedia versi lain