Text
Pengaruh PVP Dan Metode Freeze Drying Pada Peningkatan Kelarutan Ekstrak Temu Lawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) Dalam Formulasi Sabun Cair
ABSTRAKrnrnrn(A) DINA NOFITA (2004210041)rnrn(B) PENGARUH PVP DAN METODE FREEZE DRYING PADA PENINGKATAN KELARUTAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DALAM FORMULASI SABUN CAIR rn rn(C) xi + 92 halaman; 2009; 28 tabel; 24 gambar; 19 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: Ekstrak Temu Lawak, PVP, Kelarutan, Metode Freeze dryingrnrn(E) Ekstrak temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dapat dibuat menjadi sediaan sabun cair karena memiliki kandungan kurkumin yang berfungsi sebagai antijamur. Kurkumin dalam ekstrak temu lawak tidak larut dalam air, oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan formulasi sediaan sabun cair sebanyak 4 formula dari ekstrak temu lawak sebagai bahan aktif, PVP sebagai peningkat kelarutan, dan atau tanpa penggunaan metode freeze drying. Formula I merupakan blangko yang tanpa penambahan ekstrak temu lawak, formula II terdapat penambahan ekstrak temu lawak, formula III terdiri dari campuran ekstrak temu lawak dan PVP, dan formula IV terdiri dari campuran ekstrak temu lawak dan PVP yang dikeringkan dengan metode freeze drying. Sediaan yang dihasilkan dilakukan evaluasi secara fisik dan pH selama 8 minggu meliputi pemeriksaan organoleptik, viskositas dan sifat alir, bobot jenis, tegangan permukaan, tinggi busa dalam air suling dan air sadah serta pemeriksaan pH. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan yang terbaik adalah formula yang menggunakan ekstrak kering hasil pengeringan beku karena menghasilkan sediaan yang jernih dengan viskositas 6850-12800 cps yang menggunakan rpm 0,3, 0,6, dan 1,5, bobot jenis 1,0229-1,0317 g/cm3, tegangan permukaan 29,64-3,04 dyne/cm², tinggi busa dalam air suling 5,0-6,2 cm, dalam air sadah 2,0-4,1 cm dengan stabilitas busa yang stabil, serta pengukuran pH 6,02-6,17.rn rn(F) Daftar Rujukan: 25 buah (1969-2007)rnrn(G) Dra. Kartiningsih, M.Si., Apt.rnrn
Tidak tersedia versi lain