Text
Studi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Rawat Inap Rumahh Sakit Umum Pusat Persahabatan Periode September-November 2006
ABSTRAKrn( A ) ARIES MERYTA ( 2002210140 )rn( B ) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID rn RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATANrn PERIODE SEPTEMBER – NOVEMBER 2006rn( C ) X + 82 halaman; 2007; 17 tabel; 12 lampiranrn( D ) Kata kunci: Studi, antibiotik, pasien, demam tifoid, rawat inap, rumah sakitrn umum pusat persahabatanrn( E ) Demam tifoid masih endemik dan merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Antibiotik merupakan kelompok obat utama pada terapi demam tifoid. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi dan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid rawat inap di RSUP Persahabatan periode September – November 2006. Penelitian dilakukan secara konkuren dengan mengumpulkan data dari resep dokter, dan rekam medik pasien. Pasien yang diteliti adalah pasien demam tifoid dengan atau tanpa penyakit penyerta. Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengorganisasian dan analisis data secara deskriptif untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid rawat inap di RSUP Persahabatan. Dari 22 pasien inklusi, 59% adalah perempuan dan 41% adalah laki-laki. Pasien demam tifoid banyak terjadi pada rentang usia 12-20 tahun (41%). Pasien paling banyak di ruang rawat kelas III 50%, biaya sendiri 54,5%. Penggunaan jenis antibiotik terbanyak pada pasien anak adalah kloramfenikol 60% dan pada pasien dewasa adalah seftriakson 61,5%, terapi antibiotik sudah sesuai dengan SOP 40,1%. Berdasarkan klinis pasien 100% demam dengan lama demam ≥ 1 minggu 86,4%, pemeriksaan laboratorium sesuai dengan SOP. Berdasarkan dosis 100% sudah tepat, berdasarkan lama terapi 89,3% sudah tepat. Terdapat 1 kasus kombinasi dengan antibiotik lain. Penggunaan obat simtomatik yang paling banyak digunakan, yaitu antipiretik sebesar 95,5%. Penyakit penyerta terbanyak adalah demam berdarah dengue sebesar 13,6%, lama rawat 5-7 hari 45,5%. Sebagian besar pasien dinyatakan pulang sembuh 86,4%.rnrn( F ) Daftar Rujukan: 40 buah ( 1986-2007 )rnrn( G ) Drs. Agus Purwanggana, M.Si., Apt. ; Dra. Sri Sulistyati, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain