Text
Pola Peresepan Dan Pelayanan Obat Di PUSKESMAS Jakarta Barat
ABSTRAKrnrn(A) SELFI SOFIYANTI (2099210196)rnrn(B) POLA PERESEPAN DAN PELAYANAN OBAT DI PUSKESMAS JAKARTA BARATrnrn(C) xiii + 81 halaman. 2006, 18 tabel, 8 gambar, 12 lampiranrnrn(D) Kata kunci:obat, resep, indikator peresepan obat, indikator pelayanan obat, indikator kesalahan pengobatan (medication errors), rasional, Puskesmas, Jakarta Barat.rn(E) Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dari pemerintah kepada masyarakat luas. Puskesmas diharapkan menyelenggarakan pola peresepan dan pelayanan obat secara rasional. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran pola peresepan dan pelayanan obat di Puskesmas Jakarta Barat. Telah dilakukan penelitian terhadap pola peresepan dan pelayanan obat menggunakan Indikator Penggunaan Obat, yang terdiri dari Indikator Peresepan Obat, Indikator Pelayanan Obat, dan Indikator Kesalahan Pengobatan (Medication Errors) di 8 Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat. Nilai Indikator peresepan obat yang diperoleh adalah: peresepan obat generik 86,98% dan peresepan obat sesuai DOEN 92,81%. Rata-rata jumlah obat per lembar resep dengan perhitungan cara pertama (WHO dan INRUD) 3,24 dan dengan perhitungan cara kedua (jumlah obat dihitung sesuai dengan jenis obat yang diresepkan dalam satu R/) 3,90. Jumlah lembar resep yang mengandung antibiotika 59,44% dan lembar resep yang mengandung injeksi 0,52%. Hasil tersebut menunjukkan kebijakan pemerintah tentang peresepan obat generik dan obat esensial sudah dilaksanakan cukup baik, tetapi kecendrungan peresepan polifarmasi dan antibiotika cukup tinggi, serta peresepan injeksi rendah. Nilai Indikator pelayanan obat yang diperoleh adalah: rata-rata waktu penyerahan obat 8,1 detik, pengetahuan pasien tentang aturan pakai dari obat yang benar 100%, obat yang diberi etiket cukup 100%, dan obat yang benar-benar diserahkan 98,63%. Hasil tersebut menunjukan waktu penyerahan obat sangat singkat, namun pemberian informasi tentang aturan pakai dari obat yang benar cukup efektif, dan obat yang diberi etiket cukup tinggi, serta kemampuan apotek Puskesmas menyediakan obat sesuai dengan yang diresepkan tinggi. Nilai Indikator Kesalahan Pengobatan (Medication Errors) yang diperoleh adalah: salah jumlah 0 %, salah etiket 0 %, dan salah obat 0 %. Hasil tersebut menunjukan, tidak terdapat kesalahan pengobatan sesuai dengan yang diresepkan, dalam hal jumlah obat yang diserahkan, penulisan etiket dan penyerahan obat.rn rn(F) Daftar Rujukan : 38 buah (1989 – 2006)rnrn(G) Dra. Aluwi N. Sani, M.Pharm, Apt; Yusi Anggriani, S.Si, M.Kes, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain