Text
Evaluasi Penggunaan Seftriakson Di Lantai I-VI Instalasi Rawat Inap (IRNA) Teratai Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Periode September-Nopember 2005
ABSTRAKrnrnrn(A) DEFI WULANDARI (2001210117)rnrn(B) EVALUASI PENGGUNAAN SEFTRIAKSON DI LANTAI I-VI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) TERATAI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) FATMAWATI PERIODE SEPTEMBER-NOPEMBER 2005rnrn(C) xii +85 halaman; 2006; 18 tabel; 1 gambar; 5 lampiranrnrn(D) Kata kunci: seftriakson, rekam medik, pasien rawat inap, rumah sakit umum pusat (rsup) fatmawati.rnrn(E) Seftriakson adalah antibiotika sefalosporin generasi ke-tiga yang mempunyai spektrum aktivitas luas terhadap bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Penggunaan seftriakson yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan resistensi bakteri dan timbulnya efek samping. Seftriakson hanya tersedia dalam bentuk injeksi rekonstitusi. Harga patennya relatif mahal, tetapi obat ini termasuk ke dalam obat yang mendapat penjaminan biaya Askes di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Data diambil dari rekam medik, kemudian dilakukan organisasi dan analisis data untuk mengetahui kerasionalan dalam penggunaannya berdasarkan kriteria atau standar penggunaan seftriakson yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data penggunaan seftriakson dari bulan September-Nopember 2005 secara konkuren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seftriakson berdasarkan dosis terapi 84,38% sudah rasional, 11,46% kurang rasional dan 4,17% tidak rasional. Berdasarkan diagnosis 55,21% sudah tepat indikasi, 38,54% tidak tepat indikasi dan 6,25% perlu dipertanyakan lagi. Berdasarkan lama terapi 33,33% untuk terapi < 7 hari, 29,17% untuk terapi 7-10 hari, 19,79% untuk terapi 11-14 hari, 11,46% untuk terapi 14-21 hari 6,25% untuk terapi > 21 hari. Terdapat 42 kasus interaksi seftriakson.rnrn(F) Daftar rujukan 26 buah (1972-2005).rnrn(G) Drs. Agus Purwanggana, M.Si., Apt.; Dra. Alfina Rianti, M.Pharm., Apt. rnrn
Tidak tersedia versi lain