Text
Pemanfaatan Pati Ampas Tahu Sebagai bahan Penghancur Tablet Parasetamol
ABSTRAKrnrnrnrn(A) ROSSY MAFATTALIA (2000210055)rnrn(B) PEMANFAATAN PATI AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TABLET PARASETAMOLrnrn(C) xii + 92 halaman; 2005; 27 tabel; 18 gambar; 9 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: bahan penghancur; pati ampas tahu; parasetamolrn(E) Ampas tahu merupakan hasil buangan dalam proses pembuatan tahu pada industri rumah tangga, dapat mencemarkan lingkungan karena baunya, dan belum banyak dimanfaatkan. Ampas tahu merupakan bahan yang mudah dibasahi atau mudah menyerap air, suatu syarat yang sangat diperlukan oleh bahan penghancur tablet. Ampas tahu belum pernah digunakan sebagai penghancur tablet, oleh karena itu dilakukan penelitian kemampuan ampas tahu sebagai bahan penghancur tablet. Parasetamol digunakan sebagai model obat. Metode pembuatan tablet yang dipilih adalah granulasi basah. Pati ampas tahu dibuat dengan cara mengeringkan ampas tahu segar menggunakan pengering drum laju putaran 5 rpm. Hasil uji fisik pati ampas tahu adalah sebagai berikut: ukuran partikel relatif kecil dan bentuk partikel berupa serpihan dendritik, kadar air yang tinggi, sifat alir dan kompresibilitas yang buruk, kompatibel dengan parasetamol, dan memilki daya serap air tinggi. Selanjutnya dibuat empat formula tablet dengan pati ampas tahu sebagai bahan penghancur dalam dan luar. Konsentrasi fase dalam dibuat konstan, yaitu 5%, sedangkan fase luar berturut-turut 5%, 10%, 12,5%, dan 15%. Hasil uji granul tablet parasetamol adalah sebagai berikut: granul keempat formula mudah mengalir, sifat kompresibilitasnya buruk, kadar lembab sekitar 1,68 – 3,16%, sementara distribusi ukuran granulnya mengikuti pola distribusi normal. Massa granul kemudian dicetak menjadi tablet dengan hasil uji waktu hancur yang memenuhi syarat. Formula dengan konsentrasi pati ampas tahu 5%, 10%, 12,5%, dan 15% berturut-turut hancur dalam waktu 100 detik, 45 detik, 35 detik, dan 29 detik. Tablet dengan penghancur pati ampas tahu dibandingkan dengan penghancur amilum menghasilkan waktu hancur yang lebih cepat. Disolusi formula dengan konsentrasi pati ampas tahu 5% dan 10% tidak memenuhi syarat, sedangkan formula dengan konsentrasi pati ampas tahu 12,5% dan 15% memenuhi syarat monografi Farmakope Indonesia edisi IV. rnrn(F) Daftar Rujukan: 36 buah (1953 – 2003)rnrn(G) Drs. M.F. Arifin, M.Si., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain