Text
Formulasi Tablet Hisap Dari Rebusan Buah Kapulaga (Amomum cardamomum Willd) Secara Granulasi Kering
ABSTRAKrnrnrn(A). INDRI LESMASARI DEWI (2000210149)rnrn(B). FORMULASI TABLET HISAP DARI REBUSAN BUAH KAPULAGA (Amomum cardamomum Willd) SECARA GRANULASI KERINGrnrn(C). x + 82 halaman; 2005; 27 tabel; 8 gambar; 18 lampiran.rn(D). Kata kunci: Air rebusan buah kapulaga, tablet hisap, uji non parametrik (koefisien konkordansi W) rnrn(E). Buah kapulaga (Amomum cardamomum Willd) merupakan obat tradisional yang mengandung saponin, flavonoida, dan minyak atsiri sebagai ekspektoran, pereda sakit tenggorokan, pereda batuk. Secara tradisional rebusan buah kapulaga digunakan untuk obat batuk. Penggunaan air rebusan buah kapulaga secara tradisional kurang praktis maka dibuat menjadi serbuk kering dan kemudian dibuat menjadi suatu bentuk sediaan yaitu sediaan tablet hisap. Sejumlah 6 g buah kapulaga yang telah dicuci, kemudian direbus dengan satu gelas air suling selama 15 menit lalu ditambah pengawet nipagin (0,15%) dan nipasol (0,05%). Air rebusan diuapkan dengan oven 50 C sampai terbentuk rebusan kental, kemudian dilanjutkan dalam oven blower 50 C hingga terjadi massa kering. Massa kering diangin-anginkan hingga dihasilkan serbuk yang kemudian diayak dengan pengayak no 200. Didapat serbuk kering sebanyak 0,570 g. Dibuat lima formula dengan menggunakan mikrokristal selulosa sebagai pengikat dengan konsentrasi 0%, 30%, 50% dan 70% secara granulasi kering. Pada formula I sampai IV digunakan pengisi yaitu dekstrosa sedangkan pada formula V digunakan manitol sebagai pengisi. Dilakukan evaluasi tablet hisap terhadap lima formula yaitu meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kerenyahan tablet, kekerasan tablet dan waktu hancur. Hasil yang diperoleh dari lima formula tersebut, dipilih satu formula terbaik yaitu formula IV. Selanjutnya diteruskan dengan uji non parametrik antara formula IV dan V. Hasil dari data kuesioner diolah secara statistik menggunakan koefisien konkordansi W, untuk menunjukkan ada tidaknya signifikansi asosiasi antara panelis terhadap dua formula yang dipilih, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya signifikansi asosiasi pada uji tersebut.rnrn(F). Daftar rujukan : 24 buku (1970-2004), 1 skipsi, 3 surat kabarrnrn(G). Prof . DR. Benny Logawa, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain