Text
Pola Peresepan Dan Pelayanan Pasien Di Puskesmas Jakarta Timur
ABSTRAKrnrnrn(A) BUDI ARSIH (2099210121)rnrn(B) POLA PERESEPAN DAN PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS JAKARTA TIMURrnrn(C) x + 81 halaman; 2008; 20 tabel; 9 gambar; 16 lampiranrnrn(D) Kata kunci: puskesmas, indikator, rasional, resep.rnrnPuskesmas sebagai pelayanan masyarakat diharapkan memberikan pelayanan medis yang bermutu. Pelayanan penggunaan obat merupakan salah satu andalan utama di Puskesmas agar tecapai penggunaan obat yang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan pelayanan obat di Puskesmas Jakarta Timur. Penelitian dilakukan di 9 Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur dengan menggunakan indikator penggunaan obat yang terdiri dari indikator peresepan obat, indikator pelayanan obat, dan indikator kesalahan pengobatan (medication errors). Desain studi penelitian dipilih secara retrospektif dan prospektif dengan menganalisis 5935 lembar resep untuk indikator penggunaan obat dan 270 lembar resep untuk indikator pelayanan obat dan kesalahan pengobatan. Hasil yang diperoleh untuk nilai indikator penggunaan obat adalah: rata-rata jumlah obat per lembar resep dengan perhitungan cara pertama (resep racikan dihitung sebagai 1 R/) adalah 3,37 obat per lembar resep. Hasil perhitungan cara kedua (resep racikan dihitung per item obat) adalah 3,89 obat per lembar resep. Persentase peresepan obat generik 92,91%. Persentase peresepan antibiotika 53,86%. Persentase peresepan injeksi 0,016%. Persentase peresepan obat sesuai Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2005 sebesar 78,32%. Hasil tersebut menunjukkan praktek polifarmasi cenderung tinggi pada rata-rata jumlah lembar resep serta penggunaan antibiotika yang tinggi. Nilai indikator untuk waktu pelayanan obat adalah: rata-rata waktu penyerahan obat 10,45 detik. Persentase obat yang benar-benar diserahkan 99,47%. Persentase obat yang diberi etiket cukup 93,71%. Persentase pengetahuan pasien yang mengetahui aturan pakai yang benar 89,99%. Hasil penelitian menemukan pemberian informasi yang kurang lengkap dan jelas saat penyerahan obat sehingga berpengaruh pada tingkat pengetahuan pasien terhadap aturan pakai obat yang benar. Nilai indikator untuk kesalahan pengobatan (medication errors) berdasarkan persentase salah jumlah obat, salah etiket dan salah jenis obat adalah 0%. Hasil penelitian tidak menemukan kesalahan pengobatan pada ketiga parameter tersebut.rnrn(E) Daftar Rujukan: 31 buah (1986-2008)rnrn(F) Yusi Anggriani, S.Si, M.Kes., Apt.; Dra. Eva Lestari, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain