Text
Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa Program DOTS Dan Bukan DOTS Di Rumah SAkit Umum Daerah Budhi Asih
ABSTRAKrnrnrn rn(A) FATMAH (2004210059)rnrn(B) KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA PROGRAM DOTS DAN BUKAN DOTS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIHrnrn(C) xi+ 222 halaman; 2008; 50 tabel; 6 gambar; 13 lampiranrnrn(D) Kata kunci: kepatuhan, pasien DOTS dan bukan DOTS, tuberkulosis paru, rumah sakit umum daerah budhi asihrnrn(E) Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang sebagian besar terdapat pada usia dewasa. Pengobatan TB membutuhkan konsumsi obat yang panjang. Pengobatan yang lama berhubungan erat dengan ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan. Penerapan strategi DOTS diharapkan dapat mencegah ketidakpatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan kepatuhan, penyebab ketidakpatuhan, ketepatan peresepan OAT dan pemberian OAT-KDT dengan standar DEPKES, serta menganalisa obat lain selain OAT yang diresepkan selama pengobatan pada pasien TB paru dewasa rawat jalan program DOTS dan bukan DOTS di RSUD Budhi Asih yang telah terdiagnosis TB paru kategori 1 pada bulan Oktober-Desember 2007. Penelitian dilakukan secara retrospektif dan prospektif dari bulan Oktober 2007 - Mei 2008 dengan mengumpulkan data dari kuesioner (dianalisis secara deskriptif, uji Chi-square dan analisis faktor) dan rekam medik, TB 01, TB 02, TB 03, resep (dianalisis secara deskriptif). Hasil analisis kuesioner menunjukkan keyakinan, dukungan keluarga/teman dalam pengobatan, pengetahuan dan pemberi informasi mengenai TB mempengaruhi kepatuhan minum obat dan kepatuhan kontrol pasien program DOTS. Keyakinan mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien bukan DOTS. Hasil analisis faktor pasien DOTS dan bukan DOTS untuk alasan kepatuhan minum obat terbentuk 4 faktor, alasan kepatuhan kontrol terbentuk 3 faktor, dan perasaan selama pengobatan terbentuk 1 faktor untuk pasien DOTS dan 2 faktor pasien bukan DOTS. Hasil peresepan OAT untuk pasien DOTS vs bukan DOTS (6,7% vs 64,6%) dan obat selain OAT (93,3% vs 35,4%), ketepatan dosis OAT dengan standar DEPKES (82,1% vs 78,1%), ketepatan pemberian OAT-KDT (93,8%), kesesuaian jenis OAT dengan standar DEPKES (78,1%). Kesimpulan penelitian menunjukkan pasien program DOTS lebih patuh dari pada pasien bukan program DOTS, banyak obat lain yang diresepkan selain OAT selama pengobatan, ketepatan dosis OAT pasien DOTS lebih tinggi dari pasien bukan DOTS, ketepatan pemberian OAT-KDT untuk pasien DOTS dan kesesuaian jenis OAT dengan standar DEPKES untuk pasien bukan DOTS tinggi.rnrn(F) Daftar Rujukan: 47 buah ( 1980-2007 )rnrn(G) Yusi Anggriani, S.Si., M.Kes., Apt. ; Dra. Nana Khasanah, M.Si., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain