Text
Evaluasi Penggunaan Antibiotika Golongan Sefalosporin Pada Pasien Diare Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Periode Juni 2005-Juli 2006
ABSTRAKrnrnrn(A) OLIVIA PANGKEY (2001210199)rnrn(B) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN DIARE DI DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK (IKA) RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO PERIODE JUNI 2005-JULI 2006rnrn(C) x + 75 halaman; 2007; 11 tabel; 10 gambar; 3 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Evaluasi, sefalosporin, diare, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Rumah Sakir Dr. Cipto Mangunkusumornrn(E) Sefalosporin merupakan kelompok antibiotika yang mempunyai spektrum luas dan berkhasiat bakterisid dalam fase pertumbuhan kuman, menghambat sintesis dinding sel dan mengaktifasi enzim autolitik pada dinding sel, khasiat ini yang menjadi alasan untuk digunakan pada penyakit diare yang disebabkan infeksi. Berdasarkan data penggunaan antibiotika golongan sefalosporin yang digunakan di Departemen IKA RSCM pada pasien diare anak periode Juni 2005-Juli 2006 adalah sefotaksim dan seftriakson, yang keduanya merupakan generasi III. Pemberian sefalosporin pada anak-anak harus dipantau karena fungsi ginjal yang belum sempurna dapat menyebabkan efek nefrotoksik selain itu, masih banyak efek samping lain yang membahayakan. Pada penelitian dilakukan evaluasi secara retrospektif penggunaan sefotaksim dan seftriakson berdasarkan rekam medik di Departemen IKA RSCM untuk melihat hasil terapi sefotaksim dan seftriakson dalam menyembuhkan diare. Hal-hal yang dievaluasi diantaranya berdasarkan diagnosis, frekuensi diare, lama diare, lama perawatan dan hasil kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis diare pengguna sefotaksim dan seftriakson, 85,71% penderita diare akut dan 14,12% penderita diare kronik; berdasarkan penyakit penyerta 30% malnutrisi, 12,85% bronkopneumonia dan 4,29% morbili; berdasarkan penurunan frekuensi diare tertinggi ( > 50%) 55,55% Sefotaksim dan 44,45% Seftriakson; berdasarkan penurunan lama diare tercepat ( ≤ 5 hari) 66,67% sefotaksim dan 35,48% seftriakson; berdasarkan lama perawatan tercepat ( ≤ 5 hari) 61,54% sefotaksim dan 32,26% seftriakson; berdasarkan hasil kultur 65,72% tidak rasional dan 34,28% rasional dalam menggunakan antibiotika.rnrn(F) Daftar Rujukan: 24 buah (1988-2006)rnrn(G) Dra. Aluwi Nirwana S, M. Pharm, Apt; Dra. Rina Mutiara, M. Pharm, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain