Text
Studi Penggunaan Dan Kajian Interaksi Obat Antidiabetik Oral Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap Di RS PELNI Jakarta
ABSTRAKrn(A) BUDI KARUNIA CHRISDIAN (2007210034)rn(B) STUDI PENGGUNAAN DAN KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIKrnORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT INAP DI RSrnPELNI JAKARTArn(C) x + 124 halaman; 2011; 15 tabel; 3 gambar; 11 lampiranrn(D) Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, antidiabetik oral, RS Pelni Jakarta, interaksirnobat, pasien rawat inap.rn(E) Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit atau gangguan metabolisme karbohidrat,rnlipid dan protein kronis, ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagairnakibat insufisiensi fungsi insulin. Pemilihan obat antidiabetik oral (ADO) yangrntepat sangat menentukan keberhasilan terapi, dapat dilakukan dengan satu jenisrnatau kombinasi dua jenis obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuirnketepatan penggunaan antidiabetika oral berdasarkan pedoman yang digunakanrnRS Pelni (Standar Pelayanan Medik Penyakit Dalam di RS Pelni dan standarrnPerkumpulan Endokrinologi Indonesia) tahun 2006 dan mengkaji potensirninteraksi obatnya. Penelitian dilakukan secara retrospektif berdasarkan kajianrndata rekam medik semua pasien rawat inap dengan diagnosa awal atau akhirrndiabetes melitus tipe 2 dengan atau tanpa penyakit penyerta yang menerimarnpengobatan ADO di RS Pelni Jakarta selama periode Januari-Desember 2010.rnHasil penelitian terhadap 55 orang pasien inklusi pada evaluasi penggunaan obatrnmenunjukkan golongan yang paling banyak digunakan adalah biguanida denganrnjenis metformin 48%, dengan kombinasi terapi sebanyak 29 kombinasi, palingrnbanyak adalah kombinasi golongan sulfonilurea dan biguanid, dengan 7 kasusrnpotensi interaksi ADO dengan obat golongan lain, serta penggunan generikrn21,33% dan non generik 78,67% dari total penggunaan ADO. Dosis terapi padarnsemua pasien tersebut sudah tepat dengan kasus efek samping 9,09%. Hasilrnanalisis statistik menggunanakan Chi Square Test menunjukkan tidak adarnhubungan antara jumlah obat yang digunakan bersamaan dengan jumlah potensirninteraksi obat yang terjadi. Kesimpulan penggunaan ADO pada pasien inklusi dirnRS Pelni sudah sesuai dengan standar pengobatan dalam Standar PelayananrnMedik Penyakit Dalam di RS Pelni dan standar PERKENI (PerkumpulanrnEndokrinologi Indonesia) tahun 2006.rn(F) Daftar Rujukan: 33 buah (1992- 2011)rn(G) Drs. Agus Purwanggana, M. Si., Apt; Achmadi Amal, S.Si., Apt.
Tidak tersedia versi lain