Text
Pengaruh Sorbitol Sebagai Plasticizer Terhadap Kecepatan Pelepasan Guaifenesin Dari Chewable Lozenges
ABSTRAKrn(A) SISCA SUTANTO (2007210201)rn(B) PENGARUH SORBITOL SEBAGAI PLASTICIZER TERHADAPrnKECEPATAN PELEPASAN GUAIFENESIN DARI CHEWABLErnLOZENGESrn(C) xv + 100 halaman; 28 tabel; 13 gambar; 22 lampiran.rn(D) Kata kunci : chewable lozenges, guaifenesin, sorbitol, plasticizer, disolusi.rn(E) Guaifenesin merupakan derivat guaiakol yang berkhasiat sebagai ekspektoranrndan memiliki rasa pahit. Untuk menutupi rasa pahit serta memudahkan dalamrnpemberian, guaifenesin diformulasikan menjadi sediaan chewable lozenges.rnPada penelitian ini dibuat variasi sorbitol sebagai plasticizer denganrnkonsentrasi 10%, 15%, dan 20% dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhrnsorbitol sebagai plasticizer terhadap kecepatan pelepasan guaifenesin darirnchewable lozenges. Parameter fisik dan kimia yang diuji dari chewablernlozenges adalah organoleptik, penetapan kadar, keragaman bobot,rnkekenyalan, kadar air, pH, uji disolusi, dan profil disolusi. Pada ujirnorganoleptik didapatkan chewable lozenges dengan warna krem, aromarnlemah, dan rasa pahit. Pada penetapan kadar ketiga formula memenuhi syaratrnyaitu 102,57% untuk formula I, 103,77% untuk formula II, dan 106,04%rnuntuk formula III. Pada uji keragaman bobot ketiga formula memenuhirnpersyaratan yaitu terletak pada rentang 85%-115% dengan SBR ≤ 6% . Padarnuji kekenyalan diperoleh hasil 8,72 mm/5 detik untuk formula I, 7,57 mm/5rndetik untuk formula II, dan 6,63 mm/5 detik untuk formula III yang kemudianrndianalisis menggunakan metode analisis variansi (ANVA) satu arah,rndiperoleh F hitung > F tabel (261,36 > 5,14) maka H0 ditolak, yang berartirnterdapat perbedaan bermakna kekenyalan antara tiap formula. Pada uji kadarrnair diperoleh hasil 20,709% untuk formula I, 18,084% untuk formula II, danrn15,666% untuk formula III, dimana hanya formula II dan III yang memenuhirnpersyaratan kadar air yaitu kurang dari 20%. Pada uji disolusi dilakukanrnanalisis menggunakan metode analisis variansi (ANVA) satu arah, diperolehrnF hitung > F tabel (13,84 > 3,68) maka H0 ditolak, yang berarti terdapatrnperbedaan bermakna persen terdisolusi antara tiap formula. Hasil uji rasarnyang dianalisis dengan metode non-parametrik Kruskal-Wallis didapat bahwarntidak ada perbedaan bermakna antara ketiga formula.rn(F) Daftar rujukan : 28 buah (1979 - 2010)rn(G) Dra. Siti Sofiah, M.Si., Apt.rn(H) 2011
Tidak tersedia versi lain