Text
PERBANDINGAN KADAR TIGA LOGAM DALAM KORNET DAGING SAPI KEMASAN KALENG MENGGUNAKAN METODE DESTRUKSI BASAH DAN KERING SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ABSTRAKrn(A) NI NYOMAN RAHAYU (2010210190)rn(B) PERBANDINGAN KADAR TIGA LOGAM DALAM KORNET DAGING SAPI KEMASAN KALENG MENGGUNAKAN METODE DESTRUKSI BASAH DAN KERING SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (C) x + 100 halaman; 32 tabel; 20 gambar; 25 lampiranrn(D) Kata kunci: kadmium, timbal, tembaga, kornet daging sapi, kemasan kaleng, destruksi basah, destruksi kering, spektrofotometri serapan atom. (E) Kornet merupakan salah satu jenis daging olahan yang banyak digemari masyarakat sebagai makanan yang cepat saji yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Selain itu di dalam kornet juga terdapat cemaran logam berat yang dapat membahayakan kesehatan seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang berasal dari kaleng kornet tersebut. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan kadar cemaran logam kadmium, timbal, dan tembaga dari kornet daging sapi kemasan kaleng dengan perbandingan harga yaitu murah, sedang dan mahal melalui proses destruksi basah dan destruksi kering. Kemudian diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 228,8 nm untuk kadmium; 283,3 nm untuk timbal dan 324,8 nm untuk tembaga. Hasil validasi menunjukkan nilai akurasi, presisi, dan linearitas memenuhi syarat. Harga persen perolehan kembali dalam contoh secara destruksi basah yaitu 96,42% untuk tembaga; 103,43% untuk kadmium dan 100,35% untuk timbal sedangkan secara destruksi kering nilai perolehan kembali yaitu 100,31% untuk tembaga; 105,57% kadmium dan 104,53% untuk timbal. Nilai presisi (SBR) sampel secara destruksi basah pada contoh yaitu 1,15% untuk tembaga; 2,28% kadmium dan 2,0 % untuk timbal. Sedangkan secara destruksi kering nilai presisi (SBR) pada contoh yaitu 1,11% untuk tembaga; 1,20% untuk kadmium; 2,5% untuk timbal. Perbandingan kadar logam kadmium, timbal dan tembaga dalam kornet daging sapi kemasan kaleng dengan harga yang murah secara destruksi basah menggunakan campuran asam nitrat dan asam klorida memperoleh hasil 0,3 bpj; 4,2 bpj dan 0,8 bpj. Sedangkan destruksi kering suhu 400°C memperoleh hasil 0,5 bpj; 5,1 bpj dan 1,0 bpj. Hasil penetapan kadar logam tersebut memenuhi persyaratan menurut BPOM dan FDA sehingga kornet tersebut layak untuk dikonsumsi. Dari hasil penelitian ini berdasarkan uji statistik dengan uji-t ɑ 5% menunjukkan bahwa t hitung > t tabel maka disimpulkan bahwa cemaran logam kadmium, timbal, dan tembaga secara destruksi kering dan basah memberikan perbedaan yang bermakna. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa destruksi basah dan kering memiliki efektivitas yang sama namun destruksi basah lebih efisien dibandingkan dengan destruksi kering.rn(F) Daftar rujukan : 26 buah (1994 – 2014)rn(G) Drs. I Wayan Redja, M. Chem., Apt.rn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain