Text
Pola Peresepan Dan Pelayanan Obat di Puskesmas Jakarta Pusat
ABSTRAKrn(A) TRI HANDAYANI (2003210200)rn(B) POLA PERESEPAN DAN PELAYANAN OBAT DI PUSKESMAS JAKARTArnPUSATrn(C) ix + 92 Halaman: 24 Tabel: 9 Gambar: 11 Lampiran.rn(D) Kata Kunci : Obat, resep, rasional, puskesmas, Jakarta Pusatrn(E) Jakarta sebagai kota megapolitan dengan penduduk ± 7,6 juta jiwarnmembutuhkan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas), yang dapat memberikanrnpelayanan penggunaan obat secara rasional. Untuk mengetahui penggunaan obatrnsecara rasional diperlukan pola peresepan dan pelayanan obat di PuskesmasrnJakarta Pusat, dengan menggunakan Indikator Penggunaan Obat yang meliputirnIndikator Peresepan, Indikator Pelayanan Obat, Kesalahan Pengobatan (standarrnWHO) dan Kesesuaian Peresepan dengan standar Departemen Kesehatan 2007.rnIndikator peresepan obat dan kesesuaian peresepan dengan standar DEPKESrn2007 dilakukan secara retrospektif, sedangkan indikator pelayanan obat danrnkesalahan pengobatan dilakukan secara prospektif. Penelitian di PuskesmasrnJakarta Pusat untuk indikator peresepan obat menunjukkan rata-rata jumlah obatrnper lembar resep dengan cara perhitungan pertama adalah 3,40 obat per lembarrnresep dan cara kedua adalah 3,71 obat per lembar resep, persentase obat generikrnsebesar 94,41%, persentase antibiotik sebesar 50,92%, persentase injeksi sebesarrn0,00% dan persentase sesuai DOEN 2008 sebesar 79,10%. Indikator pelayananrnobat diketahui rata-rata waktu penyerahan obat selama 13,33 detik, persentasernobat yang benar-benar diserahkan sebesar 99,89%, persentase obat beretiketrncukup sebesar 82,81% dan persentase pengetahuan pasien sebesar 100%.rnKesalahan pengobatan: persentase salah jumlah obat, salah etiket dan salah jenisrnobat sebesar 0,00%. Kesesuaian Peresepan dengan Standar DepartemenrnKesehatan 2007: persentase peresepan sesuai dengan standar DEPKES 2007rnyaitu 28,19%. Kerasionalan pola peresepan dan pelayanan obat di PuskesmasrnJakarta Pusat untuk indikator peresepan obat dan kesesuaian peresepan denganrnstandar DEPKES 2007 belum optimal, terlihat dari rata-rata jumlah obat perrnlembar resep dan persentase antibiotika yang cukup tinggi serta persentasernperesepan sesuai standar DEPKES 2007 yang masih rendah. Indikator pelayananrnobat belum optimal, terlihat dari rata-rata waktu penyerahan obat yang relatifrnsingkat. Indikator kesalahan pengobatan sudah optimal.rn(F) Daftar Rujukan : 28 buah (1989-2008)rn(G) Dra. Nunung Sukaeti, M.Si., Apt.; Yusi Anggriani, S.Si, M.Kes., Apt.rn(H) 2010
Tidak tersedia versi lain