Text
Formulasi Granul Dari Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.) Hasil Pengeringan Semprot (Spray Drying)
ABSTRAKrn(A). ABDUL HARIS (2003210111)rn(B). FORMULASI GRANUL DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) HASIL PENGERINGAN SEMPROT (SPRAY DRAYING))rn(C). x + 78 halaman ; 2010 ; 21 tabel ; 4 gambar ; 19 lampiranrn(D). Kata kunci: Ekstrak daun jambu biji, pengeringan semprot, Formulasi granulrn(E). Daun jambu biji merupakan salah satu tanaman obat tradisional, yang berkhasiat untuk mengobati diare, beberapa zat aktif daun jambu biji yang mampu menghentikan diare ditemukan didalamnya antara lain tannin, dammar, flavonoid, zat samak, triterpenoid, asam malat. Tannin berkhasiat sebagai astringent, yang dapat menyebabkan selaput lendir usus membentuk lapisan, sehingga menciutkan selaput usus tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk sediaan yaitu granul dari daun jambu biji dalam bentuk sachet yang lebih praktis untuk di konsumsi dan dapat memberikan efek anti dehidrasi pada pasien diare. Daun jambu biji di buat dalam sediaan granul dengan metode granulasi basah.. Daun jambu biji dimaserasi menggunakan pelarut etanol:air (6:4) selama 24 jam. Ekstrak daun jambu biji dikeringkan secara pengeringan semprot menggunakan bahan pengisi laktosa anhidrat dengan konsentrasi 25%,30% dan 35%. Serbuk tersebut dibuat menjadi sediaan granul, dengan penambahan variasi PVP sebagai pengikat dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Granul yang dihasilkan kemudian dievaluasi meliputi: organoleptik, uji kadar lembab, uji sifat alir, uji distribusi ukuran partikel dan waktu terdispersi. Pada penelitian ini dihasilkan formula terbaik yaitu Formula II dimana pada evaluasi kadar lembab 4.598%, waktu alir 4,2633 ± 0,1184; sudut baring 19,50 ± 0,9798; waktu terdispersi 47,66 ± 1,5275det dan distribusi ukuran partikel 6,5%. Pada evaluasi sifat alir granul dan waktu terdispersi granul diuji menggunakan ANVA 1 arah. Hasil formula I, II dan III tidak memperlihatkan adanya perbedaan bermakna pada evaluasi sifat alir dimana F hit < F tab. Sedangkan pada evaluasi waktu terdispersi Formula I, II dan III memperlihatkan adanya perbedaan bermakna dimana F hit > F tab.rn(F). Daftar Rujukan: 19 buah (1979 – 2009)rn(G). Dra. Lungguk Hutagaol, M.Pd., Apt.rnix
Tidak tersedia versi lain