Text
Evaluasi Penggunaan Injeksi Gentamisin Di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Teratai Rumah Sakit
ABSTRAKrnrnrn(A) DEBY PUSPARINI (2000210105)rn(B) EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI GENTAMISIN DI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) TERATAI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) FATMAWATI PERIODE SEPTEMBER – NOVEMBER 2004 rn(C) ix + 90; 2005; 15 tabel; 1 gambar; 11 lampiran.rn(D) Kata kunci: evaluasi, gentamisin, Instalasi Rawat Inap Teratai, Rumah sakit Umum Pusat Fatmawati.rnrn(E) Aminoglikosida merupakan kelompok antibiotika yang mempunyai indeks terapi sempit dan memiliki potensi nefrotoksik dan ototoksik. Berdasarkan data penggunaan antibiotika aminoglikosida bulan januari-maret 2004 diperoleh persentase penggunaan gentamisin 68,71%, amikasin 16,77 % dan streptomisin 12,13%. Gentamisin mempunyai spektrum luas dalam mengatasi infeksi berat terutama yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif yang peka. Ototoksisitas dan nefrotoksisitas sering terjadi pada penderita usia lanjut, penderita dengan gangguan fungsi ginjal, penderita yang menerima dosis tinggi atau terapi jangka panjang serta pada penggunaan bersama obat nefrotoksik dan ototoksik lain. Pengunaan gentamisin pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis yaitu dengan cara merubah interval diantara pemberian dosis yang tetap atau memberikan gentamisin dengan interval tetap dan dosis dikurangi. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data penggunaan gentamisin dari penderita yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Teratai bulan September-November 2004 secara konkuren kemudian dilakukan pengorganisasian data dan analisis data untuk mengetahui ketepatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gentamisin berdasarkan diagnosis sudah sesuai, berdasarkan dosis terapi 32,43% sudah sesuai dengan dosis lazim, 21,62% dosis kurang, 45,95% dosis lebih, berdasarkan lama terapi 36% untuk terapi < 7 hari, 42% untuk terapi 7-10 hari, 14% untuk terapi 11-14 hari, 8% untuk terapi > 14 hari, terdapat 9 kasus interaksi gentamisin dengan obat lain dan berdasarkan hasil terapi 8% pulang sembuh, 56% pulang perbaikan, 20% pulang paksa, 16% meninggal dunia.rnrn(F) Daftar rujukan: 23 buah (1979-2004); 8 jurnal.rn(G) Drs. Agus Purwanggana, M.Si., Apt. ; Dra. Alfina Rianti, M.Pharm., Apt.rn
Tidak tersedia versi lain