Text
Evaluasi Penggunaan Sefotaksim Pada Pasien Pasca Operasi Caesar Di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit DR. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang
ABSTRAKrnrn(A) AMELIA AZOM (2000210039/0039)rnrn(B) EVALUASI PENGGUNAAN SEFOTAKSIM PADA PASIEN PASCA OPERASI CAESAR DI INSTALASI KEBIDANAN RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN (RSMH) PALEMBANGrnrn(C) ix + 79 halaman; 2005; 19 tabel; 4 gambar; 15 lampiranrnrn(D) Kata kunci: sefotaksim, pasien pasca operasi Caesar, instalasi kebidanan RSMH.rnrn(E) Penggunaan antibiotik sebagai pencegahan pada prosedur operasi Caesar sangat diperlukan, karena pasien yang akan menjalani operasi rentan akan infeksi bakteri, selain faktor lingkungan rumah sakit juga sangat mempengaruhi adanya infeksi. Sefotaksim merupakan antibiotik yang sering diberikan pada pasien yang akan menjalani operasi Caesar, untuk mencegah terjadinya infeksi, oleh karena itu perlu diketahui kecukupan dosis pasien tersebut. Kecukupan dosis sefotaksim dapat diketahui dengan cara pengukuran kadar sefotaksim didalam plasma pasien, hasil pengukuran kadar tersebut diinterpretasikan terhadap data rekam medik, dan data laboratorium pasien tersebut. Hasil pengukuran kadar 30 sampel plasma pasien pasca operasi Caesar di instalasi kebidanan RSMH menunjukkan 5 pasien (16,67%) mempunyai kadar lembah sesuai yang diinginkan yaitu (± 1,1-1,6 µg/ml), 14 pasien (46,67%) mempunyai kadar diatas normal, 5 pasien mempunyai kadar di bawah normal, dan 6 pasien (20%) kadarnya tidak dapat diukur. rnrn(F) Daftar Rujukan : 26 buah (1967-2003)rnrn(G) Dra. Aluwi Nirwana Sani, M.Pharm, Apt ; dr. H. Amir Fauzi, Sp.OG. rn
Tidak tersedia versi lain