Text
Formulasi Dan Karakterisasi Fisik Sistem Liposom Asam Salisilat
ABSTRAK (A) DEASY DIAH DWI RETNO WULAN(B) FORMULASI DAN KARAKTERISASI FISIK SISTEM LIPOSOM ASAM SALISILATrnrn(C) xiii + 79 halaman; 2005; 14 tabel; 28 gambar; 13 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: asam salislat, liposom, persentase jeratan, MLV, TEM, DSC.rnrn(E) Asam salisilat potensial sebagai keratolitik, namun pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan dermatitis. Sistem pembawa liposom dapat mengurangi kontak langsung asam salisilat dengan kulit yang sensitif dan melepaskan asam salisilat sedikit demi sedikit secara berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian formulasi dan karakterisasi fisik sistem liposom asam salisilat. Asam salisilat bersifat hidrofil, sehingga diharapkan akan terenkapsulasi dalam kompartemen air. Kelarutan asam salisilat ditingkatkan dengan menggunakan pelarut campur propilenglikol dan dapar fosfat pH 7,4 (1:3) sebagai komponen penghidrasi. Asam salisilat diformulasikan dalam liposom dengan metode lapis tipis dengan bahan dasar lesitin kedelai dan kolesterol, menghasilkan liposom tipe MLV. Konsentrasi lesitin kedelai dan kolesterol yang digunakan sebagai bahan dasar liposom adalah (200 mg:10 mg); (200 mg : 20 mg); (200 mg : 30 mg); (400 mg :10 mg); (400 mg : 20 mg); (400 mg : 30 mg); (600 mg :10 mg); (600 mg : 20 mg) dan (600 mg : 30 mg). Formula yang terbentuk dikarakterisasi persentase jeratan dengan spektrofotometer UV-VIS, profil transisi fasanya dengan DSC, sedangkan bentuk dan ukuran vesikel yang terbentuk dengan TEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam salisilat dapat diformulasikan dalam liposom. Kombinasi lesitin kedelai dan kolesterol (600 mg : 20 mg) merupakan formula terbaik, dengan persentase jeratan optimal, yaitu 37,77%, berbentuk vesicel sferis dan berukuran 70 sampai 800 nm. rnrn(F) DAFTAR RUJUKAN: 27 BUAH (1981-2004)rnrn(G) Drs. M.F Arifin, M.Si, Apt. rn
Tidak tersedia versi lain