Text
Pengaruh Peningkat Penetrasi Terhadap Difusi Prometazin Hidroklorida Melalui Membran Millipore Isopropil Miristat
ABSTRAKrnrnrnrn(A) MERIYANTI PERMATA SARI (2099210230)rnrn(B) PENGARUH PENINGKAT PENETRASI TERHADAP DIFUSI PROMETAZIN HIDROKLORIDA MELALUI MEMBRAN MILLIPORE-ISOPROPIL MIRISTATrnrn(C) xiii + 87 halaman; 2004; 40 tabel; 30 gambar; 12 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: penetrasi, difusi, prometazin hidroklorida, membran millipore impregnasi isopropil miristat.rnrn(E) Prometazin hidroklorida adalah antihistamin H1, bila diberikan peroral akan mengalami metabolisme lintas pertama (first pass effect) di hati, sehingga kadar obat dalam tubuh menjadi relatif kecil., waktu paruh 2-3 jam dan merupakan obat poten. Salah satu cara untuk menghindari metabolisme lintas pertama dihati dan mengurangi perulangan dosis, maka prometazin hidroklorida digunakan secara transdermal. Agar obat dapat masuk melalui kulit dan sampai pada sistem sistemik, maka obat harus menembus perintang utama kulit yaitu stratum korneum yang disimulasikan dengan membran millipore yang diimpregnasi dengan isopropil miristat. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan sel difusi Keshary-Chien dan membran millipore-isopropil miristat. Peningkat penetrasi dalam sediaan transdermal dapat memodifikasi sifat perintang kulit (stratum korneum), sehingga menjadi lebih permeabel terhadap obat. Penelitian ini telah mencoba beberapa peningkat penetrasi yang dapat meningkatkan difusi prometazin hidroklorida melalui membran millipore-isopropil miristat yang merupakan simulasi kulit dengan menggunakan basis gel hidroksipropil selulosa-medium dan air sebagai pelarut. Peningkat penetrasi yang digunakan:5%,10% dan 15% etanol; 5%, 10% dan 15% propilen glikol; 5%, 10% dan 15% urea. Analisis prometazin hidroklorida yang terdifusi dilakukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 250,0 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum etanol 96%, propilen glikol dan urea dalam meningkatkan penetrasi prometazin hidroklorida adalah 10% dengan persentase difusi yang dihasilkan sebesar: 5,22%; 5,39%; 5,05% . Peningkatan persentase difusi tertinggi terjadi pada penggunaan propilen glikol 10%.rnrn(F) DAFTAR RUJUKAN: 29 buah (1981-2003)rnrn(G) Drs. M. F. ARIFIN, M.Si, Aptrn
Tidak tersedia versi lain