Text
Formulasi Mikrokapsul Salbutamol sulfat Menggunakan Penyalut Etil Selulosa N10 Dan Petroleum Eter Sebagai Bahan Penginduksi Koaservasi
ABSTRAKrnrn(A) RIRIN UTAMI (2099210047)rnrn(B) Formulasi Mikrokapsul Salbutamol Sulfat Menggunakan Penyalut Etil Selulosa N10 Dan Petroleum Eter Sebagai Bahan Penginduksi Koaservasi.rnrn(C) x + 70 halaman; 2004; 19 tabel; 21 gambar; 11 lampiran.rnrn(D) Kata Kunci : formulasi, mikrokapsul, salbutamol sulfat, etil selulosa N10, petroleum eter, profil disolusi.rnrn(E) Salbutamol sulfat melalui aktivitas reseptor -adrenergik dapat menimbulkan efek relaksasi pada otot polos bronkus, sehimgga dapat digunakan sebagai bronkodilator pada asma bronkial, mepunyai T1/2 yang pendek yaitu 2,7 – 5 jam, sehingga harus diberikan beberapa kali sehari guna menjaga aktivitas terapetiknya, maka dari itu salbutamol sulfat dimodifikasi agar laju pelepasan obatnya diperlambat, salah satunya dengan cara mikroenkapsulasi. Pada penelitian ini salbutamol sulfat dimikroenkapsulasi menggunakan metode koaservasi dengan etil selulosa N10 sebagai penyalut dan petroleum eter sebagai penginduksi koaservasi. Perbandingan jumlah antara inti (salbutamol sulfat) dengan penyalut (etil selulosa N10) adalah 1:1; !:1,5; 1:2; 1:2,5; 1:3. Mikrokapsul yang dihasilkan mempunyai bentuk yang mendekati speris dengan ukuran partikel rata – rata 42,54 – 136,56 m. Kandungan salbutamol sulfat dalam mikrokapsul 98,56 % – 100,02 %, nilai perolehan kembali 43,28 % – 44,53 %, dan dari hasil penelitian menunjukan semakin besar konsentrasi etil selulosa N10 maka laju disolusi salbutamol sulfat dalam mikrokapsul semakin lambat.rnrn(F) Daftar rujukan : 28 buah (tahun 1982-2002).rnrn(G) Dr. Leiman Sutanto, Apt dan Dra. Siti Sofiah M.Si, Apt. rn
Tidak tersedia versi lain