Text
FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ATENOLOL MENGGUNAKAN POLIMER KITOSAN-ALGINAT DENGAN METODE GELASI IONOTROPIK
ABSTRAKrn(A) ADRIAN (2010210006)rn(B) FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ATENOLOL MENGGUNAKAN POLIMER KITOSAN-ALGINAT DENGAN METODE GELASI IONOTROPIKrn(C) xiii + 75 ; 10 tabel ; 10 gambar ; 11 lampiranrn(D) Kata Kunci: Nanopartikel; atenolol; kitosan; natrium alginat; gelasi ionotropik; formulasirn(E) Atenolol merupakan antagonis reseptor β yang selektif biasanya digunakan untuk pengobatan tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang. Atenolol memiliki absorbsi yang kurang baik pada saluran cerna sehingga menyebabkan ketersediaan hayati atenolol ini rendah yaitu hanya sebesar 50%. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan enkapsulasi dengan teknologi nanopartikel menggunakan polimer kitosan-alginat. Metode yang digunakan adalah metode gelasi ionotropik dengan variasi konsentrasi pada natrium alginat yaitu 0,01% (FI), 0,02% (FII), 0,03% (FIII). Suspensi nanopartikel yang dihasilkan dievaluasi ,meliputi ukuran partikel dan potensial zeta. Kemudian suspensi nanopartikel dikeringkan menggunakan pengeringan beku. Serbuk hasil pengeringan beku kemudian dievaluasi diantaranya disolusi, dan mukoadhesif. Dari hasil pengujian ukuran partikel didapat FI mempunyai ukuran 84,0 nm, FII 126,07 nm, dan FIII 370,93 nm. Berdasarkan pengujian potensial zeta, FI memiliki potensial zeta yang paling mendekati nol yaitu -17,72 mV, sedangkan FII sebesar -22,38 mV dan FIII sebesar -33,98 mV. Untuk pengujian disolusi, FIII mempunyai pelepasan yang besar yaitu 96,74%, sedangkan untuk FI hanya sebesar 80,42% dan FII sebesar 89,44% pada menit ke 480. Hasil pengujian mukoadhesif didapat FI mempunyai jumlah obat yang terlepas dari mukus sebesar 42,86%, FII sebesar 53,49%, serta FIII sebesar 76,61% setelah 3 jam. Dari semua pengujian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa formula I merupakan formula yang terbaik karena memiliki ukuran yang paling kecil dan menghasilkan sifat mukoadhesif yang lebih baik dibandingkan FII dan FIII, sedangkan hasil uji disolusi tidak mempunyai perbedaan bermakna diantara ketiga formula. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan metode ANVA satu arah dengan memiliki nilai selang kepercayaan lebih besar dari 0,05.rn(F) Daftar rujukan: 29 buah (1994-2012)rn(G) Dr. rer. nat. Deni Rahmat,M.Si.,Apt.rn(H) 2015
Tidak tersedia versi lain