Text
Evaluasi Administrasi Obat Parenteral Dengan Indeks Terapi Sempit Di Ruang ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi
ABSTRAKrnrnrn(A). RIA KAMELIA (2005210181)rnrn(B). EVALUASI ADMINISTRASI OBAT PARENTERAL DENGAN INDEKS TERAPI SEMPIT DI RUANG ICU (Intensive Care Unit) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI.rnrn(C). ix + 78 Halaman; 2010; 7 Gambar; 1 Tabel; 4 Lampiran.rnrn(D). Kata kunci: Administrasi obat, Parenteral, Indeks terapi sempit, Ruang ICU (Intensive Care Unit), RSUD Bekasi. rnrn(E). Administrasi obat merupakan tahap yang paling penting, karena kemungkinan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada saat administrasi obat sangatlah terbatas dan kesalahan tersebut secara langsung dapat membahayakan pasien. Administrasi obat meliputi cara pencampuran, pengaturan dosis, frekuensi penggunaan, waktu menginjeksi obat, kecepatan infus dan injeksi per menit, maupun interaksi farmasetis. Obat dengan indeks terapi sempit adalah obat dengan jarak yang kecil antara konsentrasi terapi dan konsentrasi toksik. Administrasi obat dengan indeks terapi sempit diperlukan pemantauan karena bila dosis yang diberikan terlalu besar dapat menjadi toksik sedangkan bila terlalu rendah dikhawatirkan efek yang diinginkan tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemungkinan terjadinya administrasi obat dengan indeks terapi sempit yang tidak sesuai pada pasien ruang ICU. Penelitian tentang administrasi obat dilakukan pada semua pasien di ruang ICU yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit secara parenteral. Pengumpulan data pasien diambil dari rekam medik pasien. Data pasien yang dikumpulkan yaitu nomor rekam medik, umur, jenis kelamin, berat badan, diagnosis penyakit, dosis, bentuk sediaan, rute pemberian, waktu pemberian, dan beberapa catatan penting hasil laboratorium serta melihat interaksi farmasetis secara langsung. Penelitian ini bersifat konkuren karena data yang dikumpulkan adalah data-data pada saat pasien masih dalam perawatan. Dari 36 pasien, penggunaan 5 obat indeks terapi sempit secara parenteral yaitu gentamisin (27,78%), fenitoin (16,67%), dobutamin (22,22%), aminofilin (38,89%) dan luminal (16,67%). Kesesuaian administrasi obat berdasarkan cara pemberian 81,82% sudah sesuai, dosis 31,82% sudah sesuai (terdapat 6 pasien yang dilakukan penyesuaian dosis), dan tidak terjadi interaksi farmasetis pada saat penggunaan obat.rnrn(F). Daftar Rujukan: 31 (1988-2009)rnrn(G). Dra. Aluwi Nirwana Sani, M.Pharm., Apt; Dr. Herri Harianto, MARSrn
Tidak tersedia versi lain