Text
Optimasi Metode Penetapan Cemaran Logam Timbal Dalam Air Minum Depot Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom
ABSTRAKrnrnrn(A) SYLVIA YONG (2000210084)rnrn(B) OPTIMASI METODE PENETAPAN CEMARAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM AIR MINUM DEPOT ISI ULANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOMrnrn(C) viii + 66 halaman ; 2005 ; 9 tabel ; 9 gambar ; 20 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Timbal, metode penetapan, APDC, MIBK, air minum depot isi ulang (AMDIU) , spektrofotometri serapan atomrnrn(E) Permintaan masyarakat akan air minum depot isi ulang (AMDIU) meningkat pesat terutama di daerah perkotaan, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan air minum dalam kemasan. Namun, masih belum adanya regulasi yang pasti terhadap industri ini sehingga perlu dilakukan kontrol kualitas untuk menjamin mutunya. Banyak persyaratan yang harus diperhatikan, salah satunya adalah adanya cemaran logam toksik, seperti timbal (Pb) yang mungkin berasal dari sumber air maupun peralatan yang digunakan pada proses pengolahannya, sehingga perlu dilakukan analisis kuantitatif terhadap cemaran logam tersebut. Sampel AMDIU diambil dari lima lokasi yaitu : Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom melalui proses ekstraksi. Logam timbal dalam konsentrasi kecil tidak dapat langsung diukur sehingga perlu diekstraksi terlebih dahulu, yaitu dengan teknik pemekatan dimana Pb dalam air direaksikan dengan APDC sehingga membentuk kompleks, yang kemudian diekstraksi dengan MIBK. Berdasarkan hasil penelitian optimasi metode, kombinasi 2 mL APDC dan 8 mL MIBK menunjukkan akurasi, presisi dan linearitas yang baik yaitu dengan perolehan kembali 100,5 %, SBR 1,085 %, koefisien korelasi 0,9982 dengan limit deteksi sebesar 0,0025 mg/L. Hasil pengujian sampel menggunakan metode tersebut ternyata kandungan timbal yang ada dalam sampel AMDIU tidak terdeteksi, hal ini berarti konsentrasinya berada di bawah limit deteksi. Cemaran logam timbal dalam air minum kemasan menurut SNI 01-0220-1987 yaitu maksimal yang diperbolehkan < 0,05 mg/L dan menurut DEPKES MENKES/SK/VII/2002 sebesar < 0,01 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa air minum depot isi ulang memenuhi persyaratan cemaran timbal.rnrn(F) Daftar rujukan : 24 buah (1982 - 2004 ).rnrn(G) Drs. I Wayan Redja, M.Chem.,Apt. ; Drh. Darmono, M.Sc.rn
Tidak tersedia versi lain