Text
Analisis Residu Enrofloksasin Pada Ayam Pedaging Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
ABSTRAKrnrn(A) SARNELIATY (2099210091)rn(B) ANALISIS RESIDU ENROFLOKSASIN PADA AYAM PEDAGING SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGIrn(C) ix + 55 halaman; 3 gambar; 6 tabel; 10 lampiran; 2004rn(D) Kata kunci : enrofloksasin; residu; KCKTrn(E) Enrofloksasin merupakan antibiotika golongan fluorokuinolon yang digunakan untuk pengobatan infeksi atau peradangan pernafasan pada hewan ternak. Penggunaan enrofloksasin yang berlebihan dapat meninggalkan residu yang akan menyebabkan turunnya tingkat kesehatan masyarakat apabila waktu henti dari obat ini yaitu selama dua hari dari pengobatan terakhir tidak dipatuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan residu enrofloksasin dari 24 sampel ayam pedaging di beberapa pasar tradisional di daerah Cianjur dan Sukabumi. Sampel diekstraksi dengan asetonitril yang mengandung 1% asam asetat, ekstrak dimurnikan dengan kolom SPE C-18 dan dieluasi dengan metanol-amoniak (3:1), kemudian ekstrak ditetapkan kadarnya secara kromatografi cair kinerja tinggi fase balik dengan menggunakan kolom C-18, detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 300 nm dan emisi 458 nm, fase gerak dari campuran asetonitril-metanol-dapar fosfat 0,05 M pH 3,6 (1:1:8). Hasil analisis menunjukkan bahwa residu enrofloksasin terdeteksi pada 20% sampel dari Cianjur dengan kisaran 0,009-3,556 ng/g dan 35,71% sampel dari Sukabumi dengan kisaran 0,029-3,657 ng/g. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada residu yang melebihi batas maksimum residu SNI No: 01-6366-2000 yaitu sebesar 10 ng/g.rnrn(F) Daftar rujukan : 23 buah (1981-2004)rn(G) Dra. Raffiah Elzan, Apt ; Dr. Raphaella Widiastutirn
Tidak tersedia versi lain