Text
Penetapan Kadar Gas Hidrogen Sulfida Dalam Manur Ayam Yang Diberi Pakan Dengan Tambahan Sediaan Ekstrak Tanaman Kelor (Maringa oliefera Lamk) Secara Spektrofotometri Cahaya Tampak
ABSTRAK rnrn(A) RUDI RIANTO (2098210143)rnrn(B) PENETAPAN KADAR GAS HIDROGEN SULFIDA DALAM MANUR AYAM YANG DIBERI PAKAN DENGAN TAMBAHAN SEDIAAN EKSTRAK TANAMAN KELOR (Moringa oliefera Lamk) SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAKrnrn(C) ix + 56 halaman, 2005, 8 tabel, 6 gambar, 10 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : Penetapan kadar, gas hidrogen sulfida, manur ayam, ekstrak tanaman kelor, spektrofotometri cahaya tampak rnrn(E) Gas hidrogen sulfida adalah salah satu gas yang biasa ditemukan dalam kandang yang merupakan gas berbau dengan tingkat toksisitas cukup tinggi, sehingga dalam jumlah besar dapat mengganggu dan berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini telah dilakukan penetapan kadar gas hidrogen sulfida dalam manur ayam yang diberi pakan dengan tambahan sediaan ekstrak tanaman kelor (Moringa oliefera Lamk) secara spektrofotometri cahaya tampak. Manur ayam yang ditampung, lalu diinkubasi setiap 2 hari sekali dalam 10 hari kemudian gas H2S yang terbentuk diikat dalam larutan pengikat seng asetat 0,04 N. Kadar gas hidrogen sulfida tersebut ditetapkan secara spektrofotometri dengan pereaksi p-Aminodimetilanilin dan besi (III) klorida pada panjang gelombang 670 nm. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa total kadar gas hidrogen sulfida yang dilepaskan manur ayam yang diberi pakan dengan tambahan sediaan ekstrak tanaman kelor lebih besar dibandingkan kadar gas hidrogen sulfida dalam manur ayam yang diberi pakan tanpa tambahan sediaan ekstrak tanaman kelor. Hal ini ditunjukkan adanya selisih dari kadar gas hidrogen sulfida dalam manur ayam setelah pemberian sediaan ekstrak tanaman kelor ke dalam pakan dikurangi kadar gas hidrogen sulfida sebelum ditambah ekstrak tanaman kelor. Besarnya total selisih kadar gas hidrogen sulfida dalam manur ayam yang diberi pakan dengan tambahan sediaan ekstrak tanaman kelor pada ayam umur 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu berturut-turut sebesar 1,6691 mg/100 g manur, 9,4086 mg/100 g manur, 10,2797 mg/100 g manur dan 9,1472 mg/100 g manur. rnrn(F) Daftar Rujukan : 28 buah (1961 – 2002) rnrn(G) Dra. Hj. Zuhelmi Aziz, MSi, Apt. rn DR. Tri Budhi Murdiati, PhD, Apt. rn
Tidak tersedia versi lain