Text
Penetapan Kadar Metil Merkuri Dalam Daging Kerang Hijau (Mytilus viridis L.) Yang Diperoleh Dari Muara Angke Secara Kromatografi Gas
ABSTRAKrnrnrn(A). IPAH LATIPAH (2001210070/1070)rn(B). PENETAPAN KADAR METIL MERKURI DALAM DAGING KERANG HIJAU (Mytilus viridis L) YANG DIPEROLEH DARI MUARA ANGKE SECARA KROMATOGRAFI GASrn(C). xi + 74 halaman; 2006; 14 tabel; 15 gambar; 16 lampiran. rn(D). Kata kunci : metil merkuri; kerang hijau; penetapan kadarrn(E). Pencemaran logam berat di perairan Teluk Jakarta banyak mendapat perhatian masyarakat dan para peneliti yang ahli di bidangnya. Salah satu cemaran logam berat adalah Hg, yang dapat mencemari biota laut, diantaranya kerang hijau (Mytilus viridis L.). Kerang ini dibudidayakan dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Kerang hijau akan menyerap metil merkuri, yang bila dikonsumsi oleh manusia, makin lama akan terakumulasi di dalam tubuh manusia. Mengingat bahaya metil merkuri bagi kehidupan manusia yang dapat menyebabkan keracunan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai kadar metil merkuri dalam daging kerang hijau yang diperoleh dari Muara Angke. Sebelum dikonsumsi kerang hijau direbus terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perebusan terhadap kandungan metil merkuri dalam daging kerang hijau. Bahan uji yang telah mendapat perlakuan dihaluskan dan ditimbang, kemudian dicuci dengan aseton dan toluen. Selanjutnya bahan uji setelah ditambahkan asam klorida, diekstraksi dengan toluen. Kandungan metil merkuri dalam ekstrak dianalisis dengan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi metil merkuri dalam daging kerang hijau yang tidak direbus dan direbus masing-masing sebesar 0,77109 0,05347 g/g dan 0,42526 0,03544 g/g. Kadar metil merkuri dalam daging kerang hijau yang tidak direbus melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO dan FAO yaitu 0,5 ppm. Proses perebusan pada daging kerang hijau menurunkan kadar metil merkuri dalam daging kerang hijau sebesar 44,85%, dan kadar setelah perebusan masih dalam rentang nilai ambang batas (0,01-0,5 ppm).rn(F). Daftar rujukan : 28 buah (1976 – 2005)rn(G). Dra. Hj. Hindra Rahmawati, M.Si., Apt.; Dra. Ermin Katrin Winarno.rn
Tidak tersedia versi lain